LPSK Jemput Bola Temui Keluarga Imam Masykur, Gali Kronologi Pembunuhan Dilakukan Anggota Paspampres dan TNI
Jemput bola akan dilakukan LPSK dalam waktu dekat ini.
Jemput bola akan dilakukan LPSK dalam waktu dekat ini.
Lembaga Perlindungan Saksi dan dan Korban (LPSK) bakal turun tangan menawarkan permohonan perlindungan kepada keluarga Imam Maskyur, pemuda asal aceh yang tewas usai diculik tiga anggota TNI.
Jemput bola akan dilakukan LPSK dalam waktu dekat ini.
"Jadi saya sudah minta dari tim penelaahan permohonan untuk melakukan upaya, mendatangi keluarga korban," kata Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo saat dihubungi, Rabu (30/8).
Kedatangan LPSK guna mencari informasi lengkap terkait kronologi penganiyaan dilakukan anggota Paspampres dan TNI.
LPSK belum bisa berbicara banyak terkait tawaran perlindungan kepada keluarga Imam. Sebab sampai saat, LPSK juga masih menelaah informasi terkait penyiksaan Imam dilakukan aparat.
"Ini ada soal lain. Ini kan bukti penyiksaan itu masih terus terjadi di Indonesia, jadi yang dilakukan oleh aparat lah. Berbeda dengan penganiayaan berat yang biasa dilakukan warga sipil," kata Hasto.
"Nah penyiksaan ini penganiayaan berat apalagi menimbulkan kematian, dilakukan oleh aparat masuknya ke kategori penyiksaan," tambah dia.
LPSK berharap ada aturan hukum yang bisa menjadi acuan untuk antisipasi supaya tidak terjadi maupun setelah terjadi lebih terukur menindak pelaku dan juga pemulihan pada korban.
Sekedar informasi saat ini total ada enam tersangka, di antaranya tiga anggota TNI yang ditangani Pomdam Jaya/Jayakarta.
Ketiga anggota TNI itu yakni, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dirtopad) dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda, Aceh yang sedang berada di Jakarta, serta Praka RM anggota Paspampres.
Kemudian tiga tersangka sipil yang ditangani Polda Metro Jaya, adalah inisial AM dan Heri merupakan penadah dari hasil kejahatan.
Selanjutnya tersangka Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.
Keenam tersangka diduga terlibat dalam kasus penculikan Imam Masykur yang dibawa secara paksa dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.
Korban dibawa sampai akhirnya ditemukan meninggal dunia di sungai Karawang, Jawa Barat.
Penculikan terhadap Imam pun viral setelah beredar adanya dugaan pemerasaan yang dilakukan para tersangka kepada keluarga Imam, dengan meminta biaya tebusan Rp50 juta.
Anggota TNI AD Praka Drik Rian Bayoa di Manokwari, Papua Barat membacok komandannya Letkol Inf Tamami.
Baca SelengkapnyaInformasi diterima merdeka.com, kedua personel Polres Pelabuhan Makassar tersebut ditangkap tim Paminal Propam Polda Sulsel pada Senin (31/8).
Baca SelengkapnyaSeorang tukang parkir, Rahmat Agil alias Alung (20) tega membunuh pacarnya Fitria Wulandari (21) hingga tewas lalu menyembunyikan jasad korban ke dalam ruko k
Baca SelengkapnyaPolisi membenarkan Khadafi merupakan anggota DPRD Jeneponto menabrak dua pemotor.
Baca SelengkapnyaKPK) Firli Bahuri membeberkan kronologi OTT)terhadap Pj Bupati Sorong Yen Piet Mosso dan Kepala Perwakilan BPK Provinsi Papua Barat Patrice Lumumba Sihombing.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat empat anak tersebut diketahui usai warga mencium bau busuk.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan ditemukan luka bekas peluru pada bagian dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaDansatpom Lanud Halim Perdana Kusuma Letkol Pom Made Oka Darmayasa pun membenarkan.
Baca Selengkapnya