Kronologi Pelajar Tikam Guru hingga Kritis Gara-Gara Upah Oral Seks Tak Sesuai Janji
Kedua pelaku, JA (19) dan RA (14), sudah ditahan polisi.
Kedua pelaku, JA (19) dan RA (14), sudah ditahan polisi.
Nyawa SF (45) masih selamat meski mengalami banyak luka di tubuhnya usai dikeroyok dua remaja. Sementara kedua pelaku, JA (19) dan RA (14), ditahan polisi.
Para pelaku mendatangi rumah korban di Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Senin (28/8) dini hari. Keluarga korban tak curiga karena kedua pelaku mengaku teman murid korban.
Lagi pula, korban juga sering menerima tamu, terutama anak didiknya karena menjadi guru honorer di salah satu SMK di Lubuklinggau.
Tak lama kemudian, terdengar suara gaduh dari dalam rumah korban. Keluarga dan tetangga pun semakin panik karena korban teriak maling.
Massa berkerumun dan membuka pintu kamar korban. Mereka kaget memergoki kedua pelaku sedang mengeroyok korban yang kondisinya sudah banyak luka.
Kedua pelaku kabur dengan cara memecahkan kaca jendela kamar. Namun, mereka diamankan warga yang sudah mengepung.
Dengan cepat korban dibawa ke rumah sakit. Sementara kedua pelaku dijemput polisi untuk menjalani pemeriksaan.
merdeka.com
Dia mengatakan, tersangka JA menikam kepala korban dan tangan. Korban melawan sehingga pisaunya terlepas. Pisau itu diambil tersangka RR dan langsung menikam punggung korban berkali-kali. Paling tidak ada delapan luka parah di tubuh korban.
merdeka.com
Diberitakan sebelumnya, seorang guru pria, SF (45), mengalami banyak luka di tubuhnya usai dikeroyok dua remaja. Korban masih dirawat di rumah sakit.
Percobaan pembunuhan itu bermula saat korban meminta pelaku JA mencarikan anak remaja untuk melakukan oral seks dengan menjanjikan uang Rp400 ribu. JA pun mengajak RA ke rumah pelaku.
Ternyata korban tak menepati janjinya. Ia justru hanya memberikan uang Rp25 ribu kepada kedua pelaku. Mereka pun kesal dan akhirnya menikam korban berkali-kali. Korban berhasil diselamatkan keluarganya dalam kondisi kritis, sementara kedua pelaku diamankan polisi.
"Dugaannya karena kekecewaan kedua tersangka soal uang yang diberikan usai oral seks," ungkap Kanit Pidum Satreskrim Polres Lubuklinggau Iptu Jemmy Amin Gumayel, Selasa (29/8).
Seorang guru pria, SF (45), mengalami banyak luka di tubuhnya. Dia dikeroyok oleh dua remaja tak lain murdinya sendiri.
Baca SelengkapnyaBuya Yahya menyoroti pentingnya istri yang aktif dan inovatif dalam menyehatkan hubungan seksual saat kondisi seperti ini.
Baca SelengkapnyaKapolsek Semarang Timur Iptu Iwan Kurniawan mengatakan benar ada penanganan kasus anak meninggal dengan tidak wajar.
Baca SelengkapnyaTujuan akhir yang ingin kita capai melalui UU TPKS ini adalah memberikan kepentingan terbaik untuk korban.
Baca SelengkapnyaBEM UI menyebut unjuk rasa sekaligus sebagai aksi simbolik bahwa UI bukan ruang aman. Kekerasan seksual di UI belum bisa ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaTahanan perempuan FMB yang menjadi korban pelecehan seksual Briptu S di Rutan Polda Sulsel mengadu ke LBH Makassar. Dia meminta pendampingan hukum.
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual sendiri terjadi pada 2016 lalu dengan terduga korban merupakan seorang mahasiswi Fisipol UGM.
Baca SelengkapnyaEdukasi seksual merupakan hal yang penting untuk diberikan oleh orangtua pada anak remaja mereka.
Baca Selengkapnya