KPU DKI Gelar Galang Dana Untuk Keluarga KPPS Meninggal Dunia
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggalang dana sukarela dari para komisioner dan sekretariat KPU se-wilayah Jakarta untuk disalurkan kepada anggota KPPS yang meninggal dunia pada saat pelaksanaan Pemilu 2019. Penggalangan dana sukarela tersebut sudah dilakukan sejak Rabu (24/4).
"Di DKI Jakarta langkah awal kami lakukan menggalang dana sukarela, kita kumpulkan dari para komisioner dan sekretariat KPU se-DKI Jakarta," kata Ketua KPU DKI Jakarta, Betty Epsilon Idroos, Kamis (25/4).
Selain itu KPU DKI Jakarta juga telah bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penggalangan dana sukarela tersebut. Dia mengatakan, pihaknya belum mengetahui berapa besaran santunan yang akan diberikan, karena masih menunggu keputusan dari KPU RI dan Kementerian Keuangan.
"Dari KPU RI belum ada keputusan," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Betty menyebutkan terdapat empat anggota KPPS yang meninggal dunia saat pelaksanaan Pemilu 2019. Anggota KPPS yang meninggal dunia yakni Rudi Mulya Prabowo di Pisangan Baru Jakarta Timur, Sopian (KPPS Kelurahan Krendang, Jakarta Barat), Tutung Suryadi (Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat), dan Muhammad Taufik (KPPS Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat).
Selain meninggal dunia, KPU DKI Jakarta juga mencatat ada 28 orang anggota KPPS yang sakit pasca pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019.
Sebagai bentuk penghormatan kepada anggota KPPS yang telah wafat serta sakit karena menjalankan tugas negara melaksanakan Pemilu 2019, KPU RI menyerukan kepada seluruh KPU daerah untuk melaksanakan salat gaib.
KPU DKI Jakarta baru akan memutuskan melaksanakan seruan KPU RI setelah rapat komisioner yang berlangsung sore ini.
Selain menggalang dana sukarela, KPU DKI Jakarta juga melayat rumah anggota KPPS yang meninggal dini. Betty mengatakan pagi tadi dirinya melayat ke rumah Rudi Mulya Prabowo, Ketua KPPS Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur yang wafat lima hari setelah pemungutan suara Pemilu 2019.
Menurut Betty, sebelum meninggal Rudi sudah mengeluhkan sakit, tetapi tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab.
"Kata istri almarhum bekerja siang dan malam tanpa istirahat, dari mulai mendirikan TPS dari malam sampai subuh, lalu lanjut pencoblosan dan hitung suara sampai jam 5 pagi," jelasnya.
Hampir sebagian besar anggota KPPS yang meninggal dunia karena kelelahan dan kecapaian melaksanakan pemungutan suara Pemilu 2019. "Almarhum Rudi sempat ketiduran di PPK saat menyerahkan kotak suara. Orangnya juga aktif, setiap hari rajin kumpulkan anggota KPPS di rumahnya," tutup Betty.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas KPPS Meninggal Dunia Dapat Santunan Rp36 Juta dari KPU
Ahli waris anggota KPPS baru akan menerima uang santunan setelah 40 hari kerja setelah pengajuan dilakukan.
Baca SelengkapnyaKPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU
"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca Selengkapnya33 Petugas Penyelenggara Pemilu di Jateng Meninggal Dunia, Paling Banyak KPPS
Pemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berapa Dana Digelontorkan Pemprov DKI Jakarta Jika Pilgub Jakarta 2 Putaran?
Kesbangpol akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan SKPD terkait lainnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaAda Anggota KPPS Meninggal Dunia, KPU Lempar Bola ke DPR
KPU sudah pernah mengusulkan untuk pengubahan metode perhitungan suara, namun ditolak DPR.
Baca SelengkapnyaKPU RI Bakal Berikan Santunan Keluarga Petugas KPPS yang Wafat Akibat Pemilu 2024
KPU RI akan menjalankan kewajiban dengan memberikan hak terhadap yang ditinggalkan
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya