Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPK minta masyarakat aktif pantau pemerintah lewat aplikasi JAGA

KPK minta masyarakat aktif pantau pemerintah lewat aplikasi JAGA Pimpinan baru KPK sambangi Kejagung. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Raharjo mengajak masyarakat memantau jalannya kebijakan publik melalui aplikasi JAGA. Dalam aplikasi ini memuat pemantauan layanan publik disebut jaga sekolah, jaga rumah sakit, jaga layanan perizinan dan jaga anggaran.

Ajakan ini disampaikannya saat beri kata sambutan secara bergantian dengan ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arif Hidayat dan Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Dwia Ariestina Pulubuhu dalam pembukaan festival konstitusi dan anti korupsi di auditorium Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Senin, (24/10).

Menurut Agus, KPK mengharapkan rakyat bisa mengakses dan memberikan masukan, kritik dan sarannya terhadap jalannya anggaran. Pengawasan juga bisa dilakukan rakyat pada aplikasi jaga sekolah yang memuat kebijakan penyelenggaraan pendidikan mulai tingkat SD hingga SMA. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa memantau anggaran pendidikan maupun penerimaan muridnya.

Dalam kesempatan yang sama, Agus mengatakan, ada dua tugas utama KPK, yakni pencegahan dan penindakan. Dia mengklaim, pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia pelan-pelan menunjukkan hasil.

"Kalau kita lihat dari data indeks anti korupsi 11 tahun silam, indeks anti korupsi kita hanya 1,9 atau 19 dari skala 100. Lalu pelan-pelan naik jadi 36 dari skala 100. Kita harus optimis akal hal ini jadi mari kita sama-d ama memperbaiki bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera," kata Agus.

Sementara ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat dalam kesempatan sambutannya juga banyak menyitir kebijakan Presiden Soekarno di awak kemerdekaan lalu bahwa yang penting dibangun di Indonesia adalah nation character building. Sebelum mengolah sumber daya, hasil-hasil bumi Indonesia yang perlu dibangun dulu adalah jiwa, watak Indonesia yang pernah dijajah ratusan tahun lalu.

Nation character building yang dimaksud Presiden Soekarno, kata Arief Hidayat, di pemerintahan Joko Widodo saat ini dikenal dengan nama revolusi mental. Yakni revolusi mental membangun sistem pemerintahan, sistem tata negara, sistem pendidikan yang bersih, tidak mengganggu terciptanya keadilan dan kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Satu kebijakan yang baru-baru ini diambil Presiden Joko Widodo yakni kesamaan harga BBM antara Papua dan seluruh wilayah di Indonesia. Itu adalah momen pertama memperlakukan sama rakyat di hadapan hukum, di hadapan pemerintah yakni hak untuk memperoleh kesejahteraan sosial, kesejahteraan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Arief Hidayat.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jurus Jitu KPK Cegah Politik Uang di Pemilu 2024, Gaungkan 'Hajar Serangan Fajar'

Jurus Jitu KPK Cegah Politik Uang di Pemilu 2024, Gaungkan 'Hajar Serangan Fajar'

KPK turut bekerja sama dengan KPU, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk menjalankan aplikasi JAGA Pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu

Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu

Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi

Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi

AHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.

Baca Selengkapnya
Kejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan

Kejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan

Empat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.

Baca Selengkapnya
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah

Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah

"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang

Kejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang

Kejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini

Baca Selengkapnya
Kejagung Tanggapi Putusan MK Jaksa Agung Tak Boleh dari Pengurus Parpol: Perkuat Independensi

Kejagung Tanggapi Putusan MK Jaksa Agung Tak Boleh dari Pengurus Parpol: Perkuat Independensi

Kejagung menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi bahwa Jaksa Agung tak boleh pengurus partai politik.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tahan 1 Lagi Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api Besitang-Langsa

Kejagung Tahan 1 Lagi Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api Besitang-Langsa

Kejagung menetapkan satu lagi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada tahun 2017 sampai 2023.

Baca Selengkapnya