Komnas HAM harap TNI tak ikut terlibat menangani terorisme
Merdeka.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengharapkan, TNI tidak ikut terlibat dalam penanganan terorisme. Kalaupun harus terlibat, dia mengungkapkan, keterlibatannya harus fokus terhadap objek-objek vital tertentu saja.
"Kami posisi TNI itu kepinginnya tidak terlibat. Kalau harus terlibat, spesifik keterlibatannya pada objek-objek vital tertentu, bukan yang lain," katanya di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (16/4).
Objek vital diartikan dia sebagai tempat-tempat yang diakui oleh hukum internasional yang memang harus melibatkan anggota TNI di dalamnya, seperti halnya wilayah udara ataupun kapal laut.
"Mohon maaf ini kita tidak berharap (misal) bom meledak di mall begitu itu, ya bukan tentara, tapi kalo serangannya tertuju pada istana presiden atau kapal laut kita, udara kita atau dalam ekskalasi yang mendadak tinggi misalnya (baru dilibatkan)," ujarnya.
Choirul mencontohkan, TNI boleh berperan dalam menangani kasus terorisme jika suatu kelompok terorisme itu sudah sangat terorganisir dan kuat. Keterlibatan itu pun harus dengan memperhatikan jangka waktunya. Jika keadaan tidak lagi mendesak, kata Choirul, penanganan harus dikembalikan kepada polisi.
"Ada leveling kayak di Inggris yang sifatnya urgent dan mendesak jadi boleh dilibatkan. Kalo urgent dan mendesaknya udah kelar, turun lagi yang nanganinnya polisi. Kalo urgent dan mendesaknya bisa ditanganinya 1, 2 hari ya cukup 1, 2 hari gak perlu panjang-panjang," jelasnya.
Dia mengatakan, jika TNI juga dilibatkan dalam aspek pencegahan, seperti mengurusi debat kemiskinan dan kekayaan, debat agama, perdebatan ras, maka bukan tidak mungkin fungsi utama TNI justru terlewatkan.
"Ya masa ngurusin yang begituan, tentara gak di situ, kasihan tentara gak jadi profesional nanti. Nanti kebanyakan ngurusin itu, ada pemberontakan, lewat kita. Fungsinya kelewat," tandasnya.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intip Kesiapan TNI Amankan Pemilu 2024, Petakan Daerah Rawan Bencana Sampai Konflik
“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI
Baca SelengkapnyaTNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN
Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu
Tim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca Selengkapnya6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
Ganjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaBersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaIni Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua
Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN: Intervensi Kekuasaan dalam Pilpres 2024 Ancam Keutuhan Bangsa
sikap kenegarawanan Presiden serta netralitas alat-alat negara tak bisa ditawar
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya