Ketua IDI Yakin Vaksinasi Covid-19 Kurangi Angka Gugur Dokter dan Tenaga Kesehatan
Merdeka.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih menjadi orang kedua yang disuntik vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Rabu (13/1). Sebelum diberikan vaksin Daeng berharap vaksin tersebut sudah terjamin lantaran sudah melalui proses pengujian hingga kehalalan.
"Di Indonesia hari ini alhamdulillah dimulai vaksinasi covid 19 setelah panjang prosedur penelitian uji klinis dilakukan dan penilaian juga dilakukan oleh otoritas BPOM dan MUI dan senin kemarin kesimpulan akhir didapat vaksin dinyatakan aman, berkhasiat efektif, suci dan halal," kata Daeng.
Dia meyakini, vaksinasi bertujuan mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Daeng menjelaskan, apabila tubuh memiliki kekebalan diri, maka dapat mencegah tubuh terinfeksi virus corona. Hal ini juga dapat mengurangi angka dokter dan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
"Khusus dokter dan tenaga kesehatan kalau kekebalan terbentuk dan terhindar dari Covid-19, akan mengurangi gugurnya dokter dan tenaga kesehatan yang angkanya sudah tinggi," kata Daeng melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (13/1).
Angka kematian tenaga kesehatan Indonesia selama masa pandemi Covid-19 sudah di atas 500 orang. Untuk itu, Daeng menekankan pentingnya vaksinasi untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
"Jadi sekali lagi mari kita laksanakan vaksinasi ini agar persoalan Covid-19 bisa kita diselesaikan dengan baik," ujarnya.
Dia memastikan vaksin Covid-19 yang disuntikkan sudah melalui prosedur penelitian uji klinis yang panjang oleh otoritas yang berwenang yakni, Badan Pengawas Obat dan Makanan. Selain itu, vaksin telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kesimpulan akhir sudah didapat bahwa vaksin ini dinyatakan aman, dinyatakan berkhasiat, efektif dan juga dinyatakan suci dan halal," jelas Daeng.
Untuk diketahui, hari ini merupakan hari perdana program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi orang pertama menerima dosis vaksin virus corona (Covid-19). Jokowi merupakan orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin corona.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com dari Youtube Sekretariat Presiden, proses penyuntikan vaksin dilakukan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Adapun yang disuntikan ke Jokowi merupakan vaksin Covid-19 buatan perusahaan asal China, Sinovac.
Pemerintah sendiri menargetkan 70 persen atau 182 juta masyarakat Indonesia harus divaksinasi untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Untuk program vaksinasi Covid-19 tahap awal, pemerintah memprioritaskan tenaga kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, hingga guru.
Reporter: Intan Umbari dan Lizsa Egeham
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImunodefisiensi adalah kondisi di mana sistem imun seseorang melemah atau tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPenyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya