Ketua DPR Yakin Tim Gabungan Bisa Ungkap Dalang Penyerangan Novel Baswedan
Merdeka.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) optimis pembentukan tim satuan tugas (satgas) mampu mengusut pelaku penyiraman air keras pada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Dia yakin polisi tidak akan main-main dalam mengungkap dalang di balik penyerangan tersebut.
"Ya saya optimis sebagai pimpinan DPR karena bagaimanapun ini kan juga PR dari pada pihak kepolisian. Dan saya yakin saya percaya pihak kepolisian tidak main-main untuk mengungkap ini," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/1).
Politikus Partai Golkar ini mengaku pihaknya akan terus mendukung upaya pengungkapkan pelaku penyerangang terhadap Novel. Walaupun pengungkapan pelaku akan sangat bergantung pada alat bukti di lapangan.
"Tapi kalau bukti-bukti lapangannya minim, kemudian saksi juga tidak memberikan keterangan yang sangat minim juga ya pasti akan sulit terungkap," ungkapnya.
Bamsoet juga mengajak semua pihak untuk berbaik sangka dan tidak mengaitkan dengan politik jelang Pilpres 17 April mendatang. Bagi dia, yang terpenting adalah niat pemerintah dalam mengungkap kasus tersebut.
"Yang penting niatnya bhawa ini akan dilakukan secermat mungkin dan semaksimal mungkin untuk menjawab pertanyaan oleh publik dan memenuhi harapan publik bahwa tidak boleh ada kasus apapun yang tidak terungkap karena pihak," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian merespons rekomendasi Komnas HAM membentuk tim gabungan untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan. Penyidik KPK itu disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.
Sudah berjalan hampir dua tahun kasus belum menemui titik terang. Kapolri sempat memperlihatkan sketsa wajah diduga sebagai pelaku. Beberapa orang yang diamankan akhirnya dilepas karena tak ada bukti keterlibatan.
Tim ini berada langsung di bawah Tito sebagai penanggung jawab. Komjen Ari Dono wakilnya. Irwasum Komjen Putut Eko Bayuseno, Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto dan Kadiv Propam Irjen Listyo Sigit Prabowo penugasan asistensi.
Selain para perwira tinggi Polri, dilibatkan juga sejumlah tokoh, seperti Mantan komisioner KPK Indriyanto Seno Adji, Peneliti LIPI Hermawan Sulistyo, dan mantan Komisioner Komnas HAM Nur Kholis serta Ifdhal Kasim. Mereka menjadi tim pakar.
"Benar, Kapolri sudah mengeluarkan surat perintah tersebut atas tindak lanjut rekomendasi Komnas HAM terhadap ranah Kepolisian Republik Indonesia dalam mengusut kasus penyiraman air keras," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M. Iqbal, Jumat (11/1).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaPartai Keadilan Sejahtera (PKS) berkeinginan untuk mencalonkan kader internalnya dalam kontestasi Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaDKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Baca SelengkapnyaGus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaBagja menyebut biasanya dugaan penggelembungan suara terjadi dalam pemilihan anggota legislatif (pileg), termasuk DPRD.
Baca SelengkapnyaWanita tangguh asal Batak ini telah menuai prestasi di kancah hukum Indonesia.
Baca SelengkapnyaDKPP memutuskan memberhentikan tetap Guripa Telenggen sebagai Komisioner Bawaslu Puncak karena melanggar kode etik
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca Selengkapnya