Keluarga minta pelaku penganiayaan balita di Klaten dihukum berat
Merdeka.com - Tim Satreskrim Polres Klaten telah menangkap pelaku penganiayaan seorang balita Fr (5) di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (26/5) sore. Tersangka berinisial P yang juga pacar ibu korban WT (32), ditangkap di Jalan Pemuda Kota Klaten, saat akan mengendarai mobil.
Mendengar kabar tersebut keluarga korban mengaku lega. Mereka berharap pelaku mendapatkan hukuman maksimal.
"Saya minta dia dihukum seberat-beratnya, 15 tahun ke atas. Atau kalau perlu seumur hidup dan hukuman mati," ujar Atni Widati, nenek korban, kepada merdeka.com, Jumat (27/5).
Atni mengatakan, saat ini kondisi cucunya cukup memprihatinkan. Trauma masih dialami oleh bayi laki-laki itu. Apalagi saat diperlihatkan foto pelaku.
"Kemarin saya diperiksa di Polres, waktu diperlihatkan foto pelaku penyiksaan dia menangis, takut dan trauma," jelasnya.
Sedangkan kondisi anaknya saat ini, Atni mengaku masih berduka. Kasus penyiksaan yang dialami anaknya, membuat WT shock dan sedih.
"Kami ingin kondisi cucu kami dipulihkan. Sampai saat ini belum ada pendampingan dari psikolog. Tapi ini nanti dari Dinas Sosial akan kesini," sambungnya.
Sebelumnya, seorang balita di Klaten, Jawa Tengah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh SP, mantan pacar ibu kandungnya sendiri. Korban berinisial Fr (5) dan ibu kandungnya berinisial WT (32) merupakan warga Desa Kwaren, Kecamatan Ngawen, Klaten, Mereka berulangkali mendapat perlakuan tak manusiawi oleh SP.
Atni Widati, nenek korban membenarkan peristiwa tersebut. Putri bersama cucunya mengalami peristiwa memilukan tersebut di rumah sang mantan pacar di Dukuh Kemit, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen Klaten. Sedangkan penyiksaan sendiri terjadi pada awal Mei lalu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Biasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi karena pada kotak bagian bawah balon berisi petasan
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnya