Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolda Metro Jaya Bagikan Roti & Air ke Pendemo, Massa: Kami Butuh Tanah!

Kapolda Metro Jaya Bagikan Roti & Air ke Pendemo, Massa: Kami Butuh Tanah! Kapolda Metro Bagikan Roti dan Air ke Pendemo. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran turun gunung menyapa massa demo dari petani, nelayan, dan buruh, tergabung dalam Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). Dia kemudian membagikan roti dan air mineral di depan Gedung DPR RI, Selasa (27/9).

Fadil juga menyisir mendekat ke mobil komando massa aksi yang berada di depan Gedung DPR/MPR RI.

"Ayo pak rotinya, air mineralnya ini pak," ujar Fadil kepada para massa aksi yang memakai topi caping petani.

Namun ketika pembagian roti dan air mineral sampai di titik mobil komando, lantas orator meminta agar pembagian yang dilakukan Fadil dihentikan karena mengganggu jalannya penyampaian pendapat aksi unjuk rasa.

"Terimakasih pak, silakan ditaruh saja roti dan airnya," ujar orator dari mobil komando.

Sang orator menyinggung aksi yang dilakukan Kapolda Metro Jaya. Menurutnya, yang dibutuhkan para petani saat ini adalah kejelasan hak konstitusional sumber-sumber agraria dan tanah mereka.

"Kalau hanya sekadar bagi roti, kita butuh tanah! Pada hari ini tidak cukup hanya satu roti dan air mineral untuk rakyat. Puluhan tahun saya tahu bapak ini berjuang untuk tanah," ujarnya.

Tak lama, Fadil menghentikan aksinya kemudian beserta jajaran Polda Metro Jaya meninggalkan lokasi aksi untuk menuju ke dalam gedung MPR/DPR RI.

"Kita tahu puluhan tahun rakyat Indonesia berjuang agar mendapatkan hak untuk penguasaan tanah jangan diganggu konsentrasi kita hanya karena satu roti dan satu botol aqua. Kita butuh tanah," ucapnya.

Pantauan di lokasi, aksi masih berlangsung. Massa memenuhi titik Gerbang MPR/DPR RI. Orasi dari perwakilan kelompok massa aksi masih terus berlangsung untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Isi Tuntutan

Dalam aksi mengatas namanya Land Reform atau reforma agraria adalah salah satu tuntutan yang dibawa massa aksi dari kaum tani, nelayan, buruh, perempuan, dan sektor lainnya dalam perayaan Hari Tani Nasional (2022) di depan Gedung DPR RI.

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika menyampaikan, rakyat Indonesia berhak memperoleh konstitusionalnya atas tanah dan sumber-sumber agraria.

"Untuk itu kita harus terus memperjuangkan, menuntut, meneriakkan aspirasi agraria, dengan menuntut segera dijalankan reforma agraria sejati di Indonesia," kata Dewi dalam orasi politiknya.

Menurut Dewi, Ketetapan MPR 9 Tahun 2001 untuk memandatkan Presiden untuk menjalankan reforma agraria sejati. Selain itu, Presiden harus menyelesaikan konflik agraria struktural yang dihadapi kaum tani dan kaum miskin di banyak tempat.

"Melakukan koreksi terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan SDA yang bersifat anti reforma agraria dan anti rakyat," beber dia.

Lebih lanjut, Dewi menegaskan kepada massa aksi yang datang jika Omnibus Law - Undang-Undang Cipta Kerja tidak dibutuhkan oleh kaum tani. Justru, yang dibutuhkan adalah kedaulatan atas tanahnya sendiri.

"Kita tidak butuh UU Ciptaker, kita tidak butuh lapangan pekerjaan ala UU Ciptaker. Yang dibutuhkan oleh kaum tani, masyarakat agraris, adalah kedaulatan atas tanahnya," tegas Dewi.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
⁠Kisah Jenderal Polisi Berharap Ditempatkan di Polda Metro Jaya karena Berprestasi, Ternyata Kapolri Tugaskan ke Timor Timur
⁠Kisah Jenderal Polisi Berharap Ditempatkan di Polda Metro Jaya karena Berprestasi, Ternyata Kapolri Tugaskan ke Timor Timur

Cerita Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan yang sempat mempunyai cita-cita ingin ditempatkan di Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Tegaskan Penitipan Kendaraan Pemudik di Kantor Polisi dan Pos TNI Gratis
Kapolda Metro Tegaskan Penitipan Kendaraan Pemudik di Kantor Polisi dan Pos TNI Gratis

Karyoto mengharapkan dibukanya markas polisi dan TNI sebagai tempat penitipan tersebut masyarakat yang ingin berpegian ke luar kota merasa aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polda Metro Minta Pemprov DKI Cabut Fasilitas KJP Pelajar Tawuran!
Polda Metro Minta Pemprov DKI Cabut Fasilitas KJP Pelajar Tawuran!

Kapolda Metro mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat yang bisa berdampak negatif, selama Ramadhan 1445.

Baca Selengkapnya
Debat Keempat Pilpres 2024, Mahfud MD Siap Buka-bukaan Kasus Wadas
Debat Keempat Pilpres 2024, Mahfud MD Siap Buka-bukaan Kasus Wadas

Tema debat kali ini pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Keempat Pilpres, Gibran: Doakan Ya
Jelang Debat Keempat Pilpres, Gibran: Doakan Ya

Tema debat keempat soal Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.

Baca Selengkapnya
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.

Baca Selengkapnya
Debat Keempat Pilpres, Berikut Istilah dan Singkatan Dalam Isu SDA hingga Pangan
Debat Keempat Pilpres, Berikut Istilah dan Singkatan Dalam Isu SDA hingga Pangan

Debat keempat Pilpres bertema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, serta Masyarakat Adat dan Desa.

Baca Selengkapnya
Halal Bihalal Kementan, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang
Halal Bihalal Kementan, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

Menurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Baca Selengkapnya