Jumlah perempuan korban kekerasan di Jatim masih tinggi
Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise menyebut ada sekitar 24 juta perempuan di Indonesia yang mengalami kekerasan. Di Jawa Timur sendiri, jumlahnya juga masih sangat tinggi.
"Di Jatim, jumlah kekerasan ini, menurut Dinas Sosial di Jawa Timur tidak menurun secara drastis, tapi menurun sedikit demi sedikit," kata Yohana di acara Kampanye Three ENDS Puspa 2017 di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (27/8).
Dari data yang ada, jumlah kekerasan perempuan dan anak di Jawa Timur tahun 2015, mencapai 672 kasus. Sedangkan di tahun 2016, sedikit menurun, yaitu sekitar 600-an kasus.
Kalau seluruh Indonesia, lanjut Yohana, jumlahnya mencapai puluhan juta kasus. "Sesuai data yang kita dapati, untuk perempuan, yang menderita kekerasan dalam segala bentuk dan masih mengalami trauma sampai saat ini, jumlahnya mencapai 24 juta," ucapnya.
Sayangnya, untuk jumlah kekerasan anak, Yohana mengaku belum memiliki data valid. "Untuk anak-anak sedang kami usahakan melalui bekerjasama dengan Badan Statistik untuk melakukan sensus. Jadi semua bentuk kekerasan, apakah itu fisik, psikis, seksual, maupun penelantaran anak-anak akan kita dapati hasilnya di tahun 2018," akunya.
Guna menekan angka kekerasan perempuan dan anak yang masih tinggi itu, pihak kementerian mengaku sudah menerapkan berbagai upaya. "Salah satunya ialah Puspa, yang mana kami menggerakkan semua elemen masyarakat untuk melindungi perempuan dan anak," katanya.
Elemen-elemen masyarakat ini, masih kata Yohana, juga akan membantu pihak kementerian untuk melakukan sosialisasi-sosialisasi di daerah-daerah terpencil. "Kita juga mempunyai perlindungan anak berbasis masyarakat".
Fungsi perlindungan anak berbasis masyarakat ini, adalah menyelesaikan semua persoalan kekerasan dengan cara kekeluargaan. "Bila tidak bisa diselesaikan, ya akan dibawa ke ranah hukum," tegasnya.
Apalagi, pemerintah sudah menyiapkan Undang-Undang (UU) Nomor 17 tahun 2016, tentang Perlindungan Perempuan dan Anak, dengan sanksi yang cukup berat. Salah satu sanksinya mengganjar pelaku kekerasan seksual anak dengan hukuman seumur hidup.
"Kalau kita lihat, masyarakat sudah mulai sadar, termasuk anak-anak sudah berani melapor, baik di sekolah maupun dalam keluarga ketika mengalami kekerasan. Kami rasa itu bagus, sehingga implementasi undang-undang ini bisa dilaksanakan sebagai efek jera," pungkasnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawa Timur Provinsi Paling Aman di Pulau Jawa, Ini Fakta di Baliknya
Korban kejahatan di Jawa Timur paling sedikit dibanding provinsi lain di Jawa.
Baca SelengkapnyaKapolri Sebut Angkat Kejahatan Sepanjang 2023 Meningkat Dibanding 2022
Listyo secara terpisah memaparkan, ada kurang lebih 8.008 perkara kejahatan terhadap perempuan dan anak yang diselesaiListyo secara terpisahkan pada tahun 2023.
Baca Selengkapnya3.213 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jawa Barat Selama 2023
Kapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi
Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual
Ini mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.
Baca Selengkapnya7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca Selengkapnya193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaKuota Jemaah Haji untuk Jawa Timur Bertambah 3.800
Kemenag akan melakukan verifikasi untuk mengetahui kesehatan dan kesiapan jemaah.
Baca Selengkapnya