Jokowi: Saya Bukan Keturunan Ningrat, Politik Juga Hanya dari Kampung
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1440 H/2018 M di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam acara ini, Jokowi mengundang 76 tokoh agama Jawa Barat. Mereka berasal dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok.
Dalam sambutan, Jokowi kembali menyinggung sejumlah isu yang kerap menyeret namanya. Pertama, isu tenaga kerja asing (TKA) yang menyerbu Indonesia.
Jokowi menegaskan jumlah TKA di Tanah Air hanya 78.000 orang. Jumlah ini sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hongkong yang menyentuh 160.000, Taiwan 200.000 dan China 80.000 orang.
"Empat tahun ini banyak isu tetapi saya tidak pernah jawab. Mumpung bertemu ulama saya ingin sampaikan," kata Jokowi, Rabu (21/11).
Jokowi menyebut, sumber data TKA dan TKI yang diperolehnya jelas yakni dari Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Isu kedua yakni antek asing. Jokowi mengatakan empat tahun belakangan ini dirinya kerap dituduh antek asing.
Selain karena dianggap mudah memberikan akses kepada TKA, Jokowi juga disebut kerap membuat kebijakan pro asing. Padahal, kata Jokowi, dia sudah berhasil merebut kembali aset Indonesia yang selama ini dikuasai asing.
"Saya kasih tiga contoh. Blok Mahakam puluhan tahun dikuasai France Japan, akhirnya kita ambil 100 persen dan berikan kepada Pertamina. Ini yg sering tidak saya ceritakan. Kedua Blok Rokan paling besar di Riau, sudah 100 persen dimenangkan Pertamina. Terakhir, Freeport puluhan tahun cuma sembilan atau delapan persen sekarang 51 persen kok ga ada yang demo dukung. Ini bukan sesuatu gampang," jelasnya.
"Kalau dukungan moriil, kalau doa dari ulama saya tahu. Tapi hal seperti ini kadang dibalik balik katanya saya antek asing. Antek asingnya di mana. Saya baru saja sehari dua hari dibilang antek asing," sambung Jokowi.
Isu ketiga soal Partai Komunis Indonesia (PKI). Jokowi menceritakan dirinya selalu dikaitkan dengan PKI. Padahal PKI dibubarkan pada 12 Maret 1966, sedangkan dia baru dilahirkan 21 Juni 1961.
"Masa ada PKI balita," ucapnya.
Isu berikutnya silsilah keluarga Jokowi. Beberapa tahun belakangan ini Jokowi memang kerap disebut sebagai keturunan China dan anti Islam. Namun, Jokowi membantah tuduhan tersebut.
"Keluarga saya muslim, keluarga besar orangtua, kakek nenek saya muslim. Silakan tabayyun," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan semua isu bohong yang dialamatkan kepadanya harus dijawab tegas. Sebab, jika dibiarkan akan semakin menjadi dan justru dipercayai oleh rakyat.
"Saya harus blak-blakan sekarang kalau saya enggak bisa kemudian diberi amanat untuk Presiden di 2014 bukan karena siapa-siapa, karena kehendak Allah. Saya bukan dari keturunan ningrat, politik juga hanya dari kampung, desa. Saya ini siapa sih saya bukan elite politik, ketua partai, kaya raya. Jadi saya jalani biasa-biasa saja. Saya sabar, sabar, sabar. Ya Allah sabar tetapi jawab seperti ini juga boleh kan," pungkasnya.
Selain tokoh agama Islam, Jokowi juga mengundang 46 anak yatim ke Istana Bogor untuk memperingati Maulid Nabi. Berikut 76 tokoh agama Islam yang diundang:
1. KH. Mustofa Abdullah bin Nuh, Ketua Umum MUI Kota Bogor
2. Gus Turmuji
3. KH. Hotimi
4. Ust. Dzulkarnaen
5. KH. Ade Sarmili
6. KH. Tavip Budiman
7. KH. Mahir MS
8. KH. Mahfud Hidayat
9. Ust. SahiduI Burhan
10. Ust. Badri
11. KH. Wahid Mubarok
12. H. Ahmad Fathoni
13. Gus Taqiyudin
14. KH. Fuad F F
15. KH. Ade Mulyana
16. Ust.KomaIIudin.S.Pdi
17. KH. Ahmad Supardi
18. KH. Ubaidillah
19. KH. Junaidi
20. Abdul Rahmat Saleh
21. Iyan Suryana
22. KH. A. Burhanudin
23. KH. Sofyan Siddiq
24. KH. Agus Fauzan
25. KH. Taufik Hudorib
26. KH. Ahmad Mukri Aji, Ketua MUI Kabupaten Bogor
27. KH. Sanusi Azhari
28. KH. Cucun Sunan Nasa'I
29. H. Eko Romli Wahyudi
30. KH. Warnudin Kab
31. KH. Burhanuddin
32. Irfan Awaludin
33. Saepudin Mukhtar
34. KH. Zen Fatah Harun
35. KH. Ahmad lbn Athoillah
36. KH. Aim Zaimuddin
37. KH. Taqiyudin Basri
38. KH. Khaerul Anwar
39. KH. Abdullah Mubarok
40. KH. Mutashim Billah
41. Ahmad Maksudi
42. KH. Saifuddin Zuhri
43. KH. Rohmatullah
44. KH. Nur Ali
45. KH. Luwnan Hakim
46. KH. Syafrudin Amin
47. H. Mahmudin
48. KH. Husen Soleh
49. KH Saarih
50. KH Sirojudin
51. H. Asnawi
52. KH. Abudin Somad
53. KH. Harirudin
54. KH. Zainudin Masum Ali
55. KH. Muh. Yusuf
56. KH. Burhanudin Marzuki
57. KH. Moh. Abdul Mujib
58. KH. Kurtubi Nafis
59. KH. Deden Abdurahim
60. KH. Moh Rais
61. Dadang Hamdani, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bogor
62. Ansharollah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bogor
63. KH. Abidin
64. KH. Ali Sibromalisi
65. KH. Romdon
66. KH. Oman Abdurahman
67. KH. Abdul Gopar
68. KH. Iwan
69. KH. Ahmad Ikrom
70. KH. Amirulloh
71. KH. Adi Eris
72. KH. Wildan
73. KH. Romli
74. KH. Wawan Sufyan
75. KH. Muhammad Nur
76. Ust. Jaja Sujai
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan beragam yang memiliki 714 suku
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Tanggapi Putusan MK: Tuduhan Kepada Pemerintah Tidak Terbukti
Baca Selengkapnya