Jimly: Sengketa Natuna Karena Psikologi Romantisme Sejarah China
Merdeka.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jimly Asshiddiqie menilai, klaim China atas sebagian wilayah perairan Natuna memiliki latar belakang psikologis. Hal ini berkaitan dengan sejarah yang dimiliki China.
"Saya rasa RRC ini hanya psikologis saja. Romantisme sejarah dan psikologi karena semua orang dunia memberi nama lautnya itu Laut China Selatan," kata dia, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/1).
Dia menilai, semestinya nama laut China Selatan segera diganti. Hal itu agar menghilangkan romantisme China di wilayah Natuna tersebut.
"Ya karena dia merasa itu bagian dari wilayah dia. Karena namanya laut China Selatan. Namanya sekarang laut China Selatan. Makanya kita ganti nama itu. Sebaiknya namanya laut Asia Tenggara saja. Jangan laut China Selatan," imbuhnya.
Padahal, kata dia, kalau menilik peta pulau Natuna dan sekitarnya berada jauh sekali dari daratan China kalau dibandingkan dengan daratan negara-negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina.
"Maka terlalu jauh kalau dia mau mengklaim. Jadi ini hanya klaim psikologis romantis sejarah saja," tegas dia.
Karena itu, dia mendukung pernyataan tegas Menlu Retno LP Marsudi yang menyatakan perairan Natuna sebagai bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Hal tersebut pun diakui oleh dunia internasional.
"Jadi sebetulnya tinggal diusir saja. Itu sudah tepat petugas kemarin menyuruh pergi dan kita kan cinta bangsa yang cinta damai. Bangsa yang cinta damai tidak suka perang bukannya takut perang, tapi tidak suka perang. Tapi pengusiran harus dilakukan. Saya kira itu saja," tutur Jimly.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaMenyambut Tahun Naga Kayu, Antara Mitos dan Makna yang Terkandung di Dalamnya
Tahun 2024, akan memasuki tahun Naga kayu, yang dalam budaya Asia Timur, naga telah lama dianggap sebagai simbol kebesaran dan kemakmuran.
Baca SelengkapnyaArkeolog China Temukan Makam Mewah Sosok Penting Era Dinasti Ming, Peti Mati dan Benda Pemakamannya Masih Utuh
Peti mati yang ditemukan di dalam makam berusia lebih dari 430 tahun ini dihias dengan sangat indah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Cerita Sunda Lucu Bikin Ngakak, Menghibur dan Mengocok Perut
Dari lelucon ringan hingga cerita penuh kecerdikan yang hanya bisa ditemukan di tanah Parahyangan, setiap narasi akan menjadi hiburan yang melepas lelah.
Baca SelengkapnyaCinta Tidak Direstui, Anak Perempuan di Jember Tega Bunuh Ibu
Kasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaNegara ini Disebut Lumbungnya Wanita Cantik, Dijuluki Tanah Perawan
Negara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaKalimat Tertua di Dunia Ditemukan Pada Sisir dari Gading Binatang, Isi Tulisannya Kocak
Kalimat tertua di dunia yang ditulis menggunakan abjad pertama berhasil ditemukan pada sebuah sisir yang terbuat dari gading binatang.
Baca SelengkapnyaSisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca Selengkapnya