Jimly: Pileg di Tolikara layak masuk Guinness Book of Records
Merdeka.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengatakan, kasus pemilu legislatif (pileg) di Kabupaten Tolikara, Papua, pantas tercatat atau masuk Guinness World Records. Hal ini karena dalam Pileg Tolikara ada 218 orang dilaporkan melakukan pelanggaran (teradu).
"Pantas masuk 'Guinness World Records' dan mereka yang dilaporkan (teradu) itu adalah para penyelenggara pemilu mulai tingkat bawah hingga ke kabupaten," kata Jimly, di Jayapura, seperti dikutip dari Antara, Senin (23/6).
Guinness World Records (Rekor Dunia Guinness), atau dikenal sebagai The Guinness Book of Records (atau diterbitkan di Amerika Serikat sebagai The Guinness Book of World Records) adalah buku rujukan yang diterbitkan setiap tahun, berisi kumpulan rekor dunia yang berkaitan dengan prestasi manusia, serta catatan 'ter- dan paling' yang ada di dunia dan mendapat pengakuan secara internasional.
Buku itu diterbitkan perusahaan bir hitam Guinness dan memegang rekor dunia sebagai seri buku berhak cipta yang paling laku di dunia.
Jimly mengatakan, dari laporan yang ada terungkap bahwa telah terjadi sejumlah insiden di Kabupaten Tolikara seperti kasus pembunuhan dan pembakaran, yang diduga dimanfaatkan secara beramai-ramai oleh oknum penyelenggara pemilu guna menguntungkan kelompok tertentu.
Dalam persidangan kode etik yang digelar di Mapolda Papua itu, jumlah terlapor mencapai 218 orang namun diwakilkan ke komisioner KPU akibat keterbatasan dana.
"Sulit menghadirkan para tergugat," ujar Jimly sembari menyebut selain Kabupaten Tolikara, teradu terbanyak kedua dalam kasus pileg yakni dari Kabupaten Mimika yang mencapai 80 orang.
Menurut dia, karena banyaknya teradu, maka DKPP perlu bijaksana dalam mengambil keputusan karena akan berdampak pada masyarakat. Selain itu, harus disikapi dengan arif namun tetap memberi efek jera di kemudian hari, dan penyelenggara pemilu dapat benar-benar bersikap netral atau tidak memihak.
Karena itulah, Papua menjadi perhatian utama dari DKPP mengingat banyaknya penyelenggara pemilu yang diadakan dan belum pernah terjadi di daerah lainnya di Indonesia atau mungkin di dunia. Penyelenggara pemilu di delapan kabupaten di Papua diadukan ke DKPP atas dugaan pengalihan dan penghilangan suara pada tahapan rekapitulasi hasil penghitungan suara pada pemilu legislatif 9 April 2014.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.
Baca SelengkapnyaPerempuan tersebut bernama Kholila (37), warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh perkebunan.
Baca SelengkapnyaTradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaBegini momen unik seorang anggota polisi yang dicap 'jenderal bintang 4' meski baru dilantik.
Baca Selengkapnya