Jelang Pileg dan Pilpres, Omzet Percetakan di Malang Naik 400 Persen
Merdeka.com - Tahun politik 2019, mendatangkan keuntungan berlimpah bagi pengusaha percetakan di Kota Malang, Jawa Timur. Jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), omzet naik berlipat sekitar 400 persen.
Sunaryo Santoso, owner Bintang Offset mengaku kebanjiran order sejak Oktober dan hingga saat masih terus menyelesaikan pesanan alat peraga kampanye para calon legislatif (Caleg). Para caleg baik DPR RI, DPRD Propinsi maupun DPRD, rata-rata memesan banner, stiker, kalender dan kartu nama.
Simak berita Pilpres selengkapnya di Liputan6.com
"Pesanan meningkat sejak Oktober, terus meningkat, puncaknya Desember, dan Januari-Februari masih jalan. Beberapa kontrak masih jalan," kata Sunaryo di percetakannya, Jalan Soekarno-Hatta Malang, Jumat (4/1).
Omzet per bulan yang semula sekitar Rp 20 juta, naik drastis menjadi Rp 80 juta per bulan atau 400 persen. Sehingga para pekerjanya sebanyak 15 orang harus bekerja secara lembur.
"Kita sudah jalan 2 shift, tambah satu shift. Siang jalan reguler, dan malam hari full cetak pesanan untuk alat peraga Pileg," tegasnya.
"Rata-rata caleg minta cepat, sehingga kita menambah jam lembur. Hampir 24 jam, mulai jam 8 sampai subuh. Mesin jeda sekitar 2 jam, terus beroperasi lagi," sambungnya.
Kata Sunaryo, alat peraga caleg DPR RI yang dikerjakan Sunaryo, di antaranya incumben DPR RI yang juga Wakil MPR RI Ahmad Basarah (PDIP), Latifah Shohib (PKB), Gufron Marzuqi (Partai Demokrat), Sri Rahayu (PDIP) dan lain-lain.
Omzet Percetakan di Malang Naik Berlipat saat Pileg dan Pilpres ©2019 Merdeka.com/darmadi sasongko
Satu caleg DPR RI akan menggandeng atau tandem dengan caleg di DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Walaupun beberapa caleg juga tetap memesan secara mandiri atau non tandem.
Rata-rata para caleg DPR RI order cetakan dengan nilai di atas Rp 100 juta. Sementara kalau per orangan kisaran antara Rp 3 juta sampai Rp 5 Juta.
"Caleg DPR RI pesan kalau kartu nama, stiker dan kalender sekitar 50-200 ribu eksemplar. Kalau tingkat DPRD maksimal sekitar 5 eksemplar," terangnya.
Naryo mengaku sempat menolak sejumlah orderan, lantaran batas waktu pengerjaan yang sangat mepet. Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan peralatan yang kurang mendukung.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca Selengkapnya