Jadwal Melempar Jumrah Jemaah Haji Indonesia Dibagi Dua
Merdeka.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melakukan pertemuan dengan Pemerintah Arab Saudi untuk membahas persiapan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Salah satu yang menjadi pembahasan soal waktu melempar jumrah pada tanggal 10 Dzhulhijjah.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsad Hidayat mengatakan, Kementerian Haji Saudi sangat concern dengan ibadah melempar jumrah. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya sejumlah hambatan kerap muncul saat pelaksanaan melontar jumrah. Sehingga waktu melempar jumrah perlu diatur.
Arsad mengatakan jadwal melempar jumrah untuk jemaah Indonesia dibagi menjadi dua.
"Kita mungkin akan diberikan waktu melontar sejak dari pertengahan malam sampai pukul 07.00 pagi, untuk 50 persen dari jemaah kita," kata Arsad di Makkah.
"Sisanya nanti akan diberikan pada saat pukul 16.00 WAS atau 17.00 WAS, sampai pukul 21.00 WAS."
Dua waktu itu dipilih dengan mempertimbangkan cuaca yang tidak terlalu terik yakni pada pagi dan sore hari. Apalagi, tidak sedikit jemaah Indonesia dalam keadaan kurang fit.
"Kita pilih karena waktu yang relatif aman. Cuaca cukup bersahabat kalau malam kan adem, sore sampai malam pun adem," katanya.
Seperti diketahui, cuaca di Arab Saudi sedang panas terik. Bila siang hari, suhu bisa mencapai 40-45 derajat Celcius. Bahkan diperkirakan, saat puncak haji suhu bisa mencapai 50 derajat celcius.
"Kita tahu betul bahwa kondisi fisik kita, tidak sedikit yang kondisinya tidak fit, maka dipilih waktu yang nyaman," katanya.
Arsad menambahkan, untuk ibadah melempar jumrah pada hari berikutnya dijadwalkan pada pukul 11.30 malam atau pada pertengahan malam.
Selanjutnya, pada Hari Tasyrik bagi jemaah yang mengambil nafar awal tentu sudah harus keluar dari Mina menuju Makkah sebelum salat Magrib.
Sementara, bagi mereka mengambil nafar Tsani, jemaah akan menginap satu malam lagi dan digenapkan menjadi tanggal 13 Dzulhijjah.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPetugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Arab Saudi melarang keras jemaah haji maupun umrah membawa jimat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKemenag juga mengingatkan PPIH Arab Saudi untuk memegang teguh komitmen dan tanggung jawab melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menemukan lokasi pengganti yaitu di sekitar tenda jamah haji Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaIndonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca Selengkapnya