Merdeka.com - Masyarakat Kota Solo bakal mempunyai stadion megah bertaraf internasional layaknya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal menyulap Stadion Manahan menjadi SUGBK mini.

Anggaran lebih dari Rp 301 miliar disiapkan untuk merevitalisasi kandang Persis Solo tersebut. Kontrak pembangunan Stadion Manahan sejatinya telah dimulai sejak tanggal 20 Agustus lalu. Pada tahap awal, saat ini sedang berlangsung pemugaran sejumlah fasilitas. Di antaranya jaringan listrik, atap, papan skor, dan lampu penerangan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Penataan Bangunan Komitmen Pelaksanaan Penataan Bangunan Startegis 2 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kusworo Darpito mengatakan, revitalisasi Stadion Manahan akan berlangsung sekitar 400 hari dan ditargetkan selesai September 2019.

"Renovasi dilakukan menyeluruh dan mengacu standar internasional yakni standar klasifikasi kelas dua sesuai FIFA," ujar Kusworo seusai pemaparan pembangunan Stadion Manahan di Balai Kota Solo, Senin (27/8).

Stadion Manahan ©2018 Kemen PUPR

Kusworo menerangkan, renovasi Manahan akan dilakukan pada seluruh bagian. Yakni penambahan single seat, pemasangan atap menyeluruh, termasuk layout interior. Kemudian ruang ganti pemain hingga field of play dengan penggantian rumput. CCTV juga akan dipasang untuk menunjang keamanan stadion.

"Rumputnya akan diganti, sama seperti rumput di Gelora Bung Karno (GBK). Nanti juga diusahakan ada jalur khusus untuk difabel. Tempat parkir juga masuk renovasi," katanya.

Kusworo mengemukakan, renovasi dengan anggaran mencapai Rp 301 miliar tersebut tidak akan menambah kapasitas tempat duduk, namun memperbaiki kualitas seat atau pemasangan single seat. Untuk kapasitas tempat yang semula 25 ribu seat menjadi hanya 20 ribu.

"Stadion Manahan nantinya akan seperti GBK mini, meskipun tidak semuanya akan seperti di GBK," jelasnya.

Masih kata Kusworo, dalam revitalisasi itu, pihaknya hanya fokus pada pembangunan fisik saja. Sedangkan persoalan lain termasuk Pedagang Kaki Lima (PKL) akan ditangani oleh Pemkot Solo. Selama pembangunan berlangsung, Stadion Manahan akan ditutup untuk semua aktivitas.