Jadi pengedar, Achmad Dani diamankan Polres Jakarta Pusat
Merdeka.com - Achmad Dani ditangkap jajaran Polres Metro Jakarta Pusat terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Dalam operasi kali ini pihak kepolisian berhasil mengamankan sabu seberat 2,47 gram dari tangan pria berusia 44 tahun itu.
Achmad ditangkap di rumahnya di kawasan Jalan Mangga Ubi, Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis 15 Maret 2018 lalu. Dia bahkan diduga sebagai pengedar barang haram tersebut.
Meski begitu, Achmad Dani yang dimaksud bukanlah seorang musisi terkenal di Indonesia. Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Suyatno mengatakan, Achmad Dani yang ditangkap merupakan pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh.
"Polisi mengamankan 11 paket narkoba (sabu) kecil siap edar dengan total berat bruto 2,47 gram. Satu timbangan elektrik juga dijadikan barang bukti dari hasil penangkapan," ujar Suyatno dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (17/3).
Penangkapan ini bermula dari informasi warga Tanah Abang, Jakarta Pusat yang resah terhadap peredaran narkoba di wilayahnya. Polisi lantas mengumpulkan informasi dan menangkap Achmad.
Akibat perbuatannya, pria tersebut kini harus meringkuk dibalik jeruji besi karena kedapatan memiliki sabu. Achmad dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) Subsider 112 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Pemerintah terus memerangi penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Sebelumnya Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap upaya penyelundupan narkotika jenis sabu di Jalan Lodan Raya, Pintu Air Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 15 Maret 2018 malam. Hasilnya, narkotika jenis sabu seberat 51 kilogram disita petugas.
"Berat kurang lebih 51 kilogram," tutur Deputi Bidang Pemberantasan BNN Arman Depari kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Menurut dia, sabu tersebut dibagi dalam 50 bungkus dengan berat masing-masing 1 kilogram. Puluhan barang haram itu kemudian dimasukkan ke dalam dua koper besar.
"Masing-masing koper berisi 25 bungkus," ucap Arman.
Dua tersangka atas nama Huang Jhong Wei dan Sadikin pun dibekuk. Termasuk sopir taksi online bernama Akbar Rifai pun ikut diamankan BNN.
"Pada saat melakukan pengembangan, tersangka Huang Jhong Wei melakukan perlawanan dan berusaha kabur. Maka petugas melakukan tindakan tegas melumpuhkan dengan tembakan dan yang bersangkutan meninggal dunia," Arman menandaskan.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang nyamar jadi emak-emak berdaster untuk menangkap penjahat.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaDidi Hartanto (42) menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di dapur untuk menghilangkan jejak.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan melakukan penipuan hingga ratusan juta. Kini diamankan pihak. kepolisian.
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi peraih Adhi Makayasa berikan arahan kepada ratusan anggota reserse.
Baca Selengkapnya