Ivon penerobos Istana Negara ancam akan bunuh Jokowi, Prabowo & SBY
Merdeka.com - Ivon Rekso alias Muhammad Khalifah (44), warga asal Bekasi Timur, nekat menerobos barisan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Ia hendak memasuki area Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan Ivon nekat menerobos masuk Istana Kepresidenan dengan membawa sebuah ancaman terhadap Presiden Jokowi.
"Dia bilang mau ketemu, mau masuk istana untuk bertemu Pak Jokowi. Ada ancaman kekerasan yang ingin dilakukan yang bersangkutan dari hasil pemeriksaan handphonenya," kata Martinus di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/12).
Lebih lanjut, Martinus mengungkapkan bahwa yang dimaksud ancaman yang dibawa oleh yang bersangkutan seperti adanya ancaman kekerasan dan adanya ancaman pembunuhan.
"Isi hp-nya ada ujaran kebencian, ancaman kekerasannya, ada ancaman pembunuhannya," ungkapnya.
Ancaman kekerasan yang akan dilakukan oleh yang bersangkutan ternyata juga bukan kepada Jokowi saja, melainkan juga kepada Presiden Republik Indonesia ke-6 yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu juga pihaknya hanya mengamankan barang bukti handphone saja yang memang berisi ancaman.
"Enggak ada bawa senjata tajam. Barang bukti hanya handphonenya saja. Kemudian handphonenya dilihat jejak digital yang ada di handphonenya ternyata penuh dengan ujaran kebencian, ancaman kekerasan, ancaman pembunuhan. Ada ke Pak Presiden, Pak Prabowo, Pak SBY," tandasnya.
Sebelumnya, Ivon Rekso alias Muhammad Khalifah (44), warga asal Bekasi Timur, nekat menerobos masuk Istana Kepresidenan. Dirinya nekat menerobos barisan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada Senin (18/12) kemarin.
Kabagpenum Divhumas Mabes Polri mengatakan bahwa Ivon nekat menerobos masuk Istana Kepresidenan karena berniat untuk bertemu dengan orang nomer satu di Indonesia yaitu Presiden Joko Widodo.
"Dia bilang mau ketemu, mau masuk istana untuk bertemu Pak Jokowi," kata Martinus di Kompleks Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/12).
Lebih lanjut, Martinus menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan terkait kondisi kesehatannya. Hal itu dilakukan karena saat dilakukan pemeriksaan, yang bersangkutan tak sesuai menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan olehnya.
"Lagi diperiksa kesehatannya di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaannya menunjukkan ke inkonsistenan. Di tanya A jawabnya B. Di tanya B di jawab C. Tentu harus didalami kesehatannya. Yang menangani itu Direktorat Cyber," ujarnya.
Jika memang kondisi kesehatan yang bersangkutan tak mengalami gangguan kejiwaan atau tak ada masalah, maka Ivon akan dikenakan beberapa pasal atau pasal berlapis.
"Banyak pasal yang bisa dijerat ke dia. Pasal 207 bisa, pasal 45 juncto ayat 27 mendistribusikan yang memuat pelanggaran susila. Pasal 45 b juncto 29 berisi ancaman kekerasan itu bisa. 336 mengancam dengan kekerasan terhadap orang atau benda secara terang-terangan," tegasnya.
Namun, jika memang dokter menyatakan bahwa kondisi kesehatan Ivon mengalami gangguan kesehatan, maka polisi tak bisa meneruskan kasus tersebut karena yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan.
"Ya gugur tapi kalau dia beralibi gila nggak bisa karena kan pasti pemeriksaan dia didalami. Kalau patut diduga kelainan jiwa kan harus diperiksa lebih dr sekali. Dilakukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan tertulis itu teknisnya," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Dapat Ancaman Penembakan, Cak Imin Bakal Lapor Presiden Jokowi Bawa Bukti
Cak Imin menilai ancaman penembakan terhadap Anies adalah perbuatan orang iseng.
Baca SelengkapnyaTak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana
Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Reaksi Anies soal Pertemuan Jokowi dan Prabowo Jelang Debat
Anies mengungkit kembali konsep perubahan yang digaungkan dirinya bersama Cak Imin.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaSenyum Manis dan Bahagia Ibas di Pelantikan Sang Kakak AHY jadi Menteri ATR/BPN
Ibas terlihat bahagia dan tersenyum manis saat mendampingi sang kakak AHY dilantik jadi menteri Menteri ATR/BPN di Istana.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dekat dengan Jokowi, Anies: Orde Baru Dulu Pemerintah Berpihak pada Satu Calon
Anies menanggapi momen kebersamaan Prabowo dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJK soal Anies Dilaporkan ke Bawaslu: Datanya dari Pak Jokowi, Keduanya Diperiksa Rame Negeri Ini
Laporan itu bagus apabila diproses oleh Bawaslu, karena sumber datanya dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnya