Ini kronologi Mapolsek Nibung dirusak & polisi disandera warga
Merdeka.com - Massa warga Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, melakukan pengerusakan mapolsek, menyandera seorang polisi, dan membakar pos serta kantor PT London Sumatera (Lonsum). Polisi mengamankan puluhan warga dan akhirnya menetapkan 21 orang menjadi tersangka.
Berdasarkan informasi, peristiwa itu bermula saat massa mengatasnamakan suku anak dalam (SAD) berunjuk rasa di kantor PT Lonsum untuk menuntut 1.400 hektare lahan plasma, Rabu (18/1) siang lalu.
Unjuk rasa itu dikawal petugas kepolisian. Usai berdemo, massa mendatangi Mapolsek Nibung mendesak polisi membebaskan warganya yang ditangkap atas kasus pencurian sawit.
Massa akhirnya berbuat anarkis. Mereka merangsek masuk ke Mapolsek Nibung dan melakukan pengrusakan. Beberapa kaca jendela pecah dan di dalamnya berantakan.
Tak hanya itu, massa juga sempat menyandera seorang polisi dengan tujuan menukar tahanan. Tak ingin membahayakan polisi disandera, tahanan tersebut akhirnya dibebaskan.
Usai kejadian, Polsek Nibung dijaga anggota Brimob Polres Musi Rawas dan Polda Sumsel. Sementara kerusakan langsung diperbaiki dan aktivitas kembali berjalan normal.
Beberapa hari kemudian, atau tepatnya pada Sabtu (21/1), massa kembali mendatangi PT Lonsum. Mereka membakar kantor Divisi SKD dan pos penjagaan perusahaan bergerak di bidang perkebunan sawit itu.
Kapolres Musi Rawas, AKBP Hari Brata mengungkapkan, dalam pengrusakan Mapolsek Nibung tidak ada anggotanya terluka meski sempat seorang polisi disandera. Sebab, insiden itu bukan disebabkan konflik antara polisi dan warga.
"Waktu kejadian sebagian anggota mengawal demo, sebagian lain di kantor. Mereka tidak tahu bakal diserang," ungkap Hari, Selasa (24/1).
Menurut dia, pembebasan tahanan dilakukan karena nyawa anggota disandera terancam. Namun, satu tahanan kembali berhasil ditangkap dan seorang lainnya masih dikejar. "Ya terpaksa (dibebaskan), kan anggota kita disandera. Tapi kita tangkap lagi," ujarnya.
Dari kasus pengerusakan mapolsek dan pembakaran kantor PT Lonsum, petugas mengamankan puluhan terduga pelaku. Polisi menetapkan 21 tersangka dan tidak menutup kemungkinan akan kembali bertambah. "Situasi terkini aman terkendali, kita koordinasi dengan pemda, tokoh masyarakat agar tidak terulang lagi," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSeorang suami di Tuban cekik istri hingga tewas lalu meminta menginap di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaKebakaran tersebut diduga lantaran adanya ledakan kompresor dari dalam ruko.
Baca SelengkapnyaVolume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca Selengkapnya