Indonesia dan Qatar Perkuat Kerjasama Pemulihan Ekonomi Setelah Pandemi
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Wakil Perdana Menteri atau Menteri Luar Negeri Qatar, YM Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani di Doha, Qatar, Kamis (11/2). Pertemuan perwakilan kedua negara itu menyepakati memperkuat kerjasama bilateral, terutama di bidang ekonomi terutama dalam proses percepatan pemulihan setelah pandemi Covid-19.
"Kita harus terus mengawal kerjasama ekonomi kedua negara agar dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi pascapandemi," kata Retno dalam keterangan tertulis, Jumat (12/2).
Retno menjelaskan fokus kerjasama yang dilakukan saat ini yaitu mulai dari sektor investasi, hingga penerangan.
"Beberapa fokus kerjasama yang saat ini sedang dilakukan adalah di bidang investasi untuk telekomunikasi, pariwisata dan listrik," ungkap Retno.
Diketahui sebelumnya dalam tren perdagangan Indonesia-Qatar dalam 5 tahun terakhir (2015-2019) terus mengalami kenaikan sekitar 11,53%. Investasi Qatar di Indonesia dalam 3 tahun terakhir terfokus di bidang pariwisata dan energi.
Lalu pada tahun 2020, realisasi investasi Qatar di Indonesia senilai USD 6,2 juta, naik lebih dari 30 kali lipat dibanding nilai investasi tahun 2018.
Dorong Kemajuan Proses Perdamaian di Afghanistan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dan Wakil Perdana Menteri atau Menteri Luar Negeri Qatar, YM Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani sepakat pentingnya dukungan internasional untuk menjaga momentum proses perdamaian terutama proses di Afghanistan. Kesepakatan tersebut tercetus saat pertemuan di Doha, Qatar, Kamis (12/2).
"Sepakat bahwa proses perdamaian diharapkan bergulir lebih cepat. Oleh karena itu diperlukan komitmen tinggi dari semua pihak," kata Retno dalam keterangan pers, Jumat (12/2).
Sementara itu Qatar pun memberikan apresiasi peran Indonesia yang memberikan fokus perhatian pada peran perempuan di Afghanistan.
"Peran Perempuan harus terus diutamakan baik dalam proses perdamaian maupun dalam pembangunan Afghanistan pasca konflik," ungkap Retno.
Sementara itu, dalam akhir pertemuan mereka juga berharap hasil pertemuan para Menlu Liga Arab soal Palestina yang diselenggarakan di Kairo, 8 Februari 2021 bisa menemukan perjuangan untuk Palestina.
"Tren positif di tahun 2021 ini harus menjadi fondasi yang kuat bagi upaya mendorong proses perdamaian Palestina-Israel," ungkap Retno.
Tidak hanya soal Palestina, mereka berdua pun membicarakan terkait situasi Myanmar. Dalam pertemuan tersebut pun disepakati keselamatan, keamanan dan kesejahteraan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas. Selain itu, transisi demokrasi harus terus dijalankan di Myanmar.
“Dimensi hubungan Indonesia dan Qatar bukan saja terkait kepentingan kedua negara, namun juga kepentingan umat yang lebih luas," ungkap Retno.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca Selengkapnya