Indonesia Bakal Impor Bahan Baku Masker dari Taiwan
Merdeka.com - Indonesia berupaya memastikan ketersediaan bahan baku untuk produksi masker di dalam negeri. Salah satunya dengan mengalihkan impor bahan baku masker dari China. Impor dari negeri tirai bambu itu terkendala setelah merebaknya Covid-19.
Tenaga Ahli Utama Kepresidenan Dany Amrul Ichdan mengatakan, terhambatnya produksi masker dalam negeri disebabkan karena kurangnya pasokan bahan baku.
"Masker kita nggak bisa produksi karena bahan bakunya dari China," katanya dalam diskusi dengan topik 'Komunikasi Kepemimpinan dan Krisis Mengelola Virus Corona' di UI Salemba, Jakarta, Rabu (11/3).
Solusi yang diambil, dia menjelaskan, pemerintah telah berkomunikasi dengan pemerintah Taiwan. Nantinya pasokan bahan baku untuk masker akan diambil dari Taiwan.
"Sekarang minta agar ada switching bahan baku yang dari China, diambil dari Taiwan. Kemarin baru ketemu dengan Dubes Taiwan, bahan baku diambil dari Taiwan. Katanya minggu depan sudah keluar izinnya bisa memproduksi bahan baku untuk buat masker di sini," ujarnya.
Dany memastikan, harga masker akan tetap murah. Meskipun bahan bakunya diambil dari negara lain.
"Karena di Indonesia ada principal yang bisa buat masker, tapi dengan harga yang murah sama dengan harga yang kemarin bukan harganya yang mahal," jelasnya.
Dia menegaskan, kelangkaan masker yang terjadi bukan disebabkan oleh ulah produsen tapi ulah para distributor maupun spekulan.
"Jadi kalau harga mahal bukan ulah manufaktur, produsennya tapi ulah distributor atau spekulan-spekulan yang bermain di balik masalah ini," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar
Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca Selengkapnya26 UMKM Binaan BUMN Semen Pamer Produk di Perayaan Natal BUMN, Ini Daftarnya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca Selengkapnya