Imam Besar Istiqlal: Orang yang Berani Berpikir Beda Bisa Eksis di Masa Depan
Merdeka.com - Salah satu Calon Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode 2021-2023, Muhammad Syarif Hidayatullah meluncurkan buku berjudul PMII di Era Disrupsi di Aula Masjid Istiqlal, Selasa (23/2) pagi.
Dalam kegiatan itu, turut hadir Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA sebagai pembicara. Kegiatan ini juga dirangkai dengan santunan bagi anak yatim piatu.Dalam sambutannya, Muhammad Syarif Hidayatullah menyatakan, buku yang ditulisnya merupakan kumpulan tulisan selama dirinya berproses di organisasi PMII.
"Buku ini membahas berbagai wacana baik tentang kebangsaan, perpolitikan, maupun soal kemahasiswaan kampus dan gerakan jalanan yang kesemuanya bermuara pada gagasan dan peran aktivis mahasiswa khususnya aktivis PMII dalam menjawab berbagai permasalahan bangsa serta tantangan zaman," ungkapnya.
Buku ini, lanjut Syarif menjadi sumbangan pemikiran untuk siapa saja aktivis mahasiswa, khususnya aktivis PMII.
"Saya berharap semoga bisa memberi manfaat dari generasi ke generasi. Pun jika dianggap tak memiliki manfaat, setidaknya ini menjadi cara saya untuk mengikat ilmu yang saya miliki agar tidak terlepas dan hilang seperti kata Sayyidina Ali bahwa ikatlah ilmu dengan menulis," harapnya.
©2021 Merdeka.com"Dan, ini menjadi upaya saya agar kelak tidak hilang dari sejarah, seperti kata Pramoedya Ananta Toer, bahwa orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah," sambung Syarif yang juga merupakan Ketua Bidang OKP PB PMII.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dalam testimoninya memberikan apresiasi kepada penulis buku ini.
"Adinda Muhammad Syarif Hidayatullah ini sudah mulai cerdas menangkap tanda-tanda zaman. Adinda ini ada kemampuan untuk berani berpikir lain, hanya orang yang berani berpikir lain yang bisa eksis di masa depan. Eksis dalam artian mengemuka," ujarnya.
Ia juga mendukung gerakan-gerakan yang dilakukan PMII, khususnya yang tertuang dalam buku ini.
"Siapa pun nanti yang akan memimpin PMII ke depan, saya akan menyarankan jadilah pelanjut generasi PMII yang tulen," tutur dia.
"Kalian anak-anak saya. Syarif anak saya. Anak intelektual. Anak spiritual. Mari kita membuat sejarah," tutup Nasaruddin Umar yang juga merupakan alumni PMII.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imam Besar Istiqlal Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: InsyaAllah semakin jaya
Baca SelengkapnyaPertengahan bulan Syaban dinilai istimewa oleh sebagian orang. Berbagai amalan dikerjakan untuk menghidupkan malam mulia ini, termasuk berdzikir.
Baca SelengkapnyaUlama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaDalam konteks HAM, yang menjadi pijakan dijelaskannya yakni yang pertama memori kolektif korban dan kedua adanya kesamaan kronologis peristiwa.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.
Baca SelengkapnyaKeterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi di Masjid Al Ulaa, Kampung Baru, Balikpapan, pada Selasa (2/1/2024).
Baca SelengkapnyaPemberian gelar ini sempat dianggap kontroversial karena Soekarno dijadikan imam yang harus dipatuhi umat Islam di Indonesia.
Baca Selengkapnya