Hukuman untuk Dosen Unnes yang Diduga Hina Jokowi Dinilai Berlebihan
Merdeka.com - Pakar Filsafat Sosial dan Politik Universitas Katolik Soegijapranata, Donny Danardono menyatakan unggahan status Facebook Dosen jurusan Seni dan Bahasa Jawa Sucipto Hadi Purnomo tidak ada maksud untuk mengumpat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai simbol negara.
"Kalimat itu bukan masuk kata kritik. Kalau kritik harus menyampaikan data, kalau menghina tidak, sebab tidak ada kalimat mengumpat," kata Donny Danardono dalam diskusi terbuka yang digelar BEM Universitas Negeri Semaran (Unnes), Semarang, Kamis (20/2).
Dia mengungkapkan telah menyayangkan sikap Rektor Unnes Fathur Rokhman yang seharusnya sebuah lembaga pendidikan tidak berhak menghakimi dosennya dengan menindak dan melaporkan ke polisi, terkait tuduhan menyindir Jokowi dan cucunya.
"Itu cuma sindiran biasa bukan tertuju kepala Negara. Dan wajar bagi saya kalau dilakukan masyarakat sipil. Apabila seandainya kalimat yang diunggah tersebut kategori menghina jelas negara punya KUHP, sanksi pidana menanti untuk menegakkan keadilan," terangnya.
Terkait dugaan plagiat rektor Unnes, Donny meminta Sucipto melakukan upaya pembuktian agar civitas akademik statusnya tidak digantung.
"Coba kalau begini keadaannya ini kan membuat bingung civitas akademik. Banyak mahasiswa yang kebingungan, marah dan sedikit bertanya-tanya. Maka dari itu, dosen atau civitas akademik diupayakan untuk mengungkap," jelasnya.
Sementara itu Pakar Politik dan Komunikasi Triyanto Lukmantoro menilai kebijakan Rektor Unnes terlalu berlebihan. Menurutnya tidak seharusnya semua hal yang mengkritik, langsung diberangus.
"Kalau mengadili jangan sepihak, itu motivasinya apa? Memang apa yang terjadi sekarang sudah membuat mahasiswa marah. Kalau salah satunya tidak hadir dalam debat, ya jadinya cuma seolah pengadilan absensia saja," jelasnya.
Sedangkan dampak atas kejadian ini, Sucipto tidak bisa memperoleh haknya mengajar. "Jadi saya semenjak dapat SK dibebastugaskan tidak boleh melakukan penelitian maupun mengajar di kampusnya, serta dilarang mengenakan atribut Unnes," tutup Sucipto.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para warga pun meneriakkan nama calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaKetua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca Selengkapnya