Merdeka.com - Anggota Polsek Selemadeg Barat, Tabanan, Bali, menangkap seorang pelaku pencuri sapi yang hilang dua tahun lalu. Pelaku diketahui bernama I Made Puryawan alias Pak Maya (34).

Kapolsek Selemadeg Barat, AKP I Gusti Lanang Jelantik mengatakan, pelaku ditangkap di rumahnya Desa Bengkel Sari, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (4/9) siang.

"Setelah barang bukti satu ekor sapi ditunjukkan kepada korban, pihak korban mengenali bahwa sapi tersebut memang miliknya yang hilang 2 tahun yang lalu. Selanjutnya, terduga pelaku dan barang bukti diamankan ke Mapolsek Selemadeg Barat untuk proses lebih lanjut," kata Jelantik, Sabtu (5/9).

Kronologi sapi itu hilang pada Selasa (18/8) pagi, korban berinisial IMR (53) membuat laporan atas kejadian hilangnya ternaknya ke Polsek Selemadeg Barat. Peristiwa hilangnya sapi korban pada Minggu tanggal 29 April tahun 2018 lalu.

Saat itu, korban yang diketahui seorang petani datang ke kebun miliknya yang berlokasi di Banjar Dinas Tireman, Desa Bengkel Sari, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Bali, dengan tujuan untuk memberikan makan sapi miliknya yang berjumlah tiga ekor sapi Bali betina. Yaitu, dua ekor sapi induk dan satu ekor anak sapi berumur sekitar dua tahun.

Kemudian, setelah selesai memberikan makan sapi, korban kembali ke rumahnya. Namun, sekitar pukul 15.00 Wita korban kembali lagi ke kebunnya untuk memberikan makan tiga ekor sapi miliknya. Tetapi hanya menemukan dua ekor sapinya, sementara satu ekor lagi anak sapi berumur sekitar dua tahun yang memiliki ciri khusus luka pada bagian pantat kiri tidak ada di tempat semula.

"Korban, melakukan pencarian terhadap anak sapi tersebut. Namun, sampai 7 hari dilakukan pencarian anak sapi yang hilang itu tidak ditemukan," imbuh AKP Jelantik.

Selanjutnya, pihak kepolisian melakukan penyelidikan berdasarkan keterangan korban dan ciri khusus pada sapi yang hilang. Selain itu juga pernyataan korban yang menyampaikan secara tidak sengaja melihat seekor sapi yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan sapi miliknya yang hilang.

"(Pelaku) bertetangga tegalan (kebun) dengan korban. Saat korban melintas secara tiba-tiba sapi yang hilang ini mendekati korban dan menjilati korban. Dari sini korban teringat dengan sapinya yang hilang. Untuk, memastikan apakah sapi yang mendekati korban adalah sapi miliknya, teringat ada bekas luka pada pantat sebelah kiri, setelah dicek ternyata benar ada luka bekas yg merupakan ciri sapi korban yang hilang," ujar AKP Jelantik.

Kemudian, polisi melakukan penyelidikan dan interogasi terhadap pelaku dan akhirnya mengakui bahwa sapi tersebut bukan miliknya.

"Setelah dilakukan interogasi pada yang bersangkutan (akhirnya) mengakui bahwa sapi itu bukan miliknya. Dan, mengakui telah mengambil serta menguasai satu ekor sapi yang bukan haknya atau miliknya. Di mana pelaku mengambil sapi milik korban tersebut ketika sapi terlepas dan menyembunyikannya di kebun milik pelaku," ujar Jelantik.

Selanjutnya, polisi mengamankan satu ekor sapi Bali betina dengan warna bulu merah kekuning-kuningan, dengan ciri khusus ada luka gores pada pantat sapi sebelah kiri dan memakai ikat tali warna biru. Sementara, pelaku disangkakan dengan Pasal 363 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun.

"Korban mengalami kerugian akibat kejadian tersebut Rp 6 juta. Pelaku melakukan pencurian dengan modus mengambil dan menuntun di Tegalan milik korban dibawa ke tempat kebun pelaku," tandasnya.