Hasil investigasi Sekjen Demokrat di Hong Kong: Asia Sentinel abal-abal
Merdeka.com - Partai Demokrat menunjukkan keseriusannya menelusuri media Asia Sentinel yang menulis artikel berisi Susilo Bambang Yudhoyono bersama 30 pejabat lain melakukan tindak pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan diutus ke Hong Kong, tempat media tersebut bermarkas.
Melalui rekaman video yang diterima merdeka.com, Hinca dan Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menyampaikan hasil penelusurannya. Hinca dan tim mengaku sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan sejumlah pihak yang berkompeten terkait masalah ini.
Pertama, Hinca mengaku menyambangi alamat kantor Asia Sentinel di Jalan Keneddy Road 39 lantai 1A. "Kami pastikan tidak ditemukan, tidak ada saudara John (pendiri Asian Sentinel John Berthelsen), jejakya pun tidak ditemukan," ujar Hinca.
Karena itu, dia menyimpulkan bahwa Asia Sentinel tidak memenuhi syarat menjadi sebuah perusahaan pers. Hinca menyebut Asia Sentinel tidak kredibel.
Hinca dan tim bergerak ke dewan pers Hong Kong. Mereka mengaku bertemu Chris Yeong komisioner dewan pers Hong Kong. Mereka menanyakan apakah Asia Sentinel terregistrasi, jawabnya tidak. Bahkan, lanjut Hinca, tim dewan pers tidak mengenal Asia Sentinel dan pendirinya yakni John Berthelsen.
"Lalu kami bertemu teman-teman jurnalis Hong Kong, kami tanyakan apakah mengenal saudara John dan terdaftar anggota, jawabnya tidak. Kami tanya apa kenal Asia Sentinel jawabnya tidak.
"Kami tanya kepada banyak orang, satu per satu, jawabnya mereka tidak tahu Asia Sentinel. Asia Sentinel kami pastikan tidak kredibel, dalam bahasa Medan disebut abal-abal," tegasnya.
Dari situ Demokrat semakin yakin artikel yang diberitakan sama sekali tidak benar dan fitnah dari media yang tidak kredibel. Langkah Asia Sentinel meminta maaf dan menarik berita dianggap sebagai perbuatan mulia. Tapi Demokrat tidak berhenti.
"Kami tuntaskan seluruh pihak yang ikut menyebarluaskan dan menggoreng ini."
Hinca dan tim akan kembali ke tanah air dan menyampaikan temuan mereka ke dewan pers.
Untuk diketahui sebelumnya, artikel investigasi terkait pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun itu ditulis langsung oleh pendiri Asian Sentinel John Berthelsen berdasarkan laporan investigasi sebanyak 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauitius pekan lalu.
"Asia Sentinel ingin menarik kembali artikel yang terbit pada 10 September 2018 yang ditayangkan di situs tentang pemerintahan Yudhoyono dan kasus Bank Century di Indonesia," demikian isi permintaan maaf yang dikutip merdeka.com, dari situ asiasentinel.com, Rabu (19/9).
Dijelaskan juga, Asia Sentinel mengakui jika artikel yang ditulis sendiri oleh pemimpin redaksi John Berthelsen, secara tidak adil telah menyampaikan berbagai tuduhan terkait gugatan kasus century yang sedang berjalan.
"Kami mengakui bahwa kami tidak meminta konfirmasi terhadap nama-nama yang disebut dalam artikel itu. Artikel itu juga sangat sepihak dan telah melanggar praktik jurnalisme yang adil."
Sebagai tindak lanjut permintaan maaf, Asia Sentinel juga menyatakan telah mencabut artikel itu dari situs mereka. "Kami meminta maaf terhadap Presiden Yudhoyono, Partai Demokrat, dan pihak-pihak yang tersinggung atas artikel itu, termasuk kepada rakyat Indonesia. Kami sangat menyesalkan atas kerugian yang telah diakibatkan oleh tudingan itu."
"Akhirnya Asia Sentinel ingin menyatakan rasa hormatnya yang tinggi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang secara luas dihormati sebagai negarawan di Asia."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaInilah Hasil Lengkap Investigasi Komite Independen Kasus Kesalahan Tes Keselamatan Daihatsu
Pada 20 Desember Daihatsu merilis hasil investigasi komite independen, yang dibentuk sejak 15 Mei 2023, untuk menyelidiki kasus tes keselamatan.
Baca SelengkapnyaAHY Tak Percaya Hasil Survei Tempatkan Demokrat Hanya Dapat 4 Persen
Demokrat memiliki survei internal, dan AHY yakin perolehan suara akan lebih dari survei eksternal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Daftar Caleg Dapil Banten Lolos Senayan, Ada Nama Dasco hingga Airin
Pengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Ungkap NasDem Evaluasi Usulan Hak Angket Pemilu 2024: Kami Serahkan ke Kawan-Kawan Ingin Meneruskan
Surya Paloh mengakui, NasDem awalnya mendukung usulan hak angket semata-semata karena penghormatan kepada hak konstitusional dimiliki seluruh anggota dewan.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Video MK Putuskan Pemilu Ulang dan Diskualifikasi Gibran
MK diklaim telah memutuskan hasil sidang sengketa Pilpres 2024 dengan melakukan Pemilu ulang
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator AMIN Pasca Debat di Posisi Buncit, Anies: Tidak Apa-apa
Anies tidak mempersoalkan hasil survei terbaru itu
Baca SelengkapnyaAhli Detektor Logam Temukan Tumpukan Harta Karun Zaman Perunggu, Ada Beragam Jenis Benda Berharga dalam Kondisi Utuh
Di lokasi ditemukan juga jejak limbah pengecoran, bukti orang pada zaman itu merupakan pengrajin perunggu.
Baca Selengkapnya