Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hari konservasi margasatwa dunia, 11 orang utan dilepasliarkan

Hari konservasi margasatwa dunia, 11 orang utan dilepasliarkan puan orangutan tertua di dunia. ©2016 Perth Zoo/Alex Asbury/Handout via REUTERS

Merdeka.com - Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) bersama dengan balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, dalam 3 hari ini, melepasliarkan 11 orang utan ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), sekaligus memperingari Hari Konservasi Margasatwa Sedunia (World Wildlife Conservation Day) yang jatuh tanggal 4 Desember 2016. BOS menyerukan penyelamatan orang utan dari ancaman kepunahan, menjadi tanggung jawab semua pemangku kebijakan tanpa terkecuali.

Pelepasliaran orang utan kali ini adalah ketiga kalinya, dan menjadi orang utan ke-29 yang berada di TNBBBR, usai menjalani rehabilitasi. Kesebelas orang utan itu terdiri dari 7 individu betina dan 4 jantan, yang dilepasliarkan bertahap, dari tanggal 6-8 Desember 2016 hari ini.

"Dari pusat rehabilitasi BOS Nyaru Menteng juga di Kalimantan Tengah, perlu 10 jam perjalanan darat dan melalui sungai ke lokasi taman nasional," kata CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite kepada merdeka.com, Kamis (8/12).

"Kita berpacu waktu. Yayasan BOS tahun ini saja, sudah menerima 27 orang utan masuk pusat rehabilitasi Nyaru Menteng. Sementara, jumlah yang dilepasliarkan dalam waktu yang sama, sudah 41 individu orang utan," ujarnya.

"Kalau kondisinya tidak berbah, kapan kita bisa benar-benar menyelamatkan populasi orang utan dan habitatnya? Kita tidak boleh kalah, dan membiarkan orang utan punah. Satu-satunya cara menyelematkan orang utan dan habitatnya, melalui kerja sama dengan semua pemangku kebijakan," seru Jamartin.

Sementara, Bupati Katingan Kalimantan Tengah, Ahmad Yantenglie menerangkan, sebagian areal TNBBBR berada di Katingan. TNBBR kata dia, merupakan wilayah hutan yang sangat kaya, terlebih lagi taman nasional itu masuk sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

"Kami akan berusaha keras mendukung upaya konservasi orang utan ini agar selalu berkelanjutan," kata Ahmad, dalam keterangan tertulisnya.

Keterangan terpisah, Kepala BKSDA Kalimantan Tengah Nandang Prihadi menambahkan, semua pihak tidak perlu menanti status konservasi orang utan menjadi sangat terancam punah, baru kemudian bergerak lebih aktif menyelamatkan orang utan dari kepunahan.

"Kondisi saat ini, sudah sangat mendesak. Jadi, sudah menjadi upaya kita bersama untuk menjamin orang utan di pusat rehabilitasi, bisa dilepasliarkan kembali. Selain itu juga untuk menjaga populasi liar yang masih ada di dalamnya, terlindungi. Termasuk, menjaga seluruh keanekaragaman hayati di dalamnya," terang Nandang.

Diketahui, TNBBBR merupakan kawasan konservasi yang menjadi taman nasional, dan terletak di batas provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Kawasa TNBBBR berperan penting dalam fungsinya sebagai catchment area bagi daerah aliran sungai (DAS) Melawi di Kalimantan Barat dan DAS Katingan di Kalimantan Tengah.

TNBBR dinyatakan layak sebagai area pelepasliaran orang utan lantaran berada di ketinggian di bawah 900 meter dpl, memiliki stok tumbuhan pakan alami yang cukup, tidak ada atau sangat sedikit populasi orang utan liar di wilayah tersebut; dan aman dari kemungkinan eksploitasi di masa depan. Dua blok di taman nasional itu adaah blok Sei Bimban dan Sei Mahalut dengan luas total mencapai 27.000 hektare, diperkirakan bisa menampung 318 individu orang utan.

Kegiatan pelepasliaran ini juga didukung oleh Program Lestari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) LESTARI Kalimantan Tengah, yang telah berkomitmen untuk mendukung program pelepasliaran orang utan di TNBBBR sampai dengan tahun 2018.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
16 Maret Merayakan Hari Panda Nasional, Ini Tujuannya

16 Maret Merayakan Hari Panda Nasional, Ini Tujuannya

Hari Panda Nasional, yang dirayakan setiap tanggal 16 Maret, merupakan simbol penting dari gerakan konservasi di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
4 Orang Tewas di Pelataran Apartemen Penjaringan Jakut Satu Keluarga, Dugaan Kuat Bunuh Diri

4 Orang Tewas di Pelataran Apartemen Penjaringan Jakut Satu Keluarga, Dugaan Kuat Bunuh Diri

Hasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Korban Meninggal Longsor di Luwu Sulsel Bertambah Satu, Ditemukan di Jurang

Korban Meninggal Longsor di Luwu Sulsel Bertambah Satu, Ditemukan di Jurang

Kepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Berukuran Seperti Tikus, Hewan Ini Sempat Dianggap Jenis Primata Tapi Ternyata Bukan

Berukuran Seperti Tikus, Hewan Ini Sempat Dianggap Jenis Primata Tapi Ternyata Bukan

Selama 50 tahun, hewan ini dianggap jenis primata.

Baca Selengkapnya
7 Gurun Tertua di Dunia dalam Sejarah, Antartika Masuk dalam Daftar?

7 Gurun Tertua di Dunia dalam Sejarah, Antartika Masuk dalam Daftar?

Gurun di seluruh dunia memegang tempat unik sebagai lingkungan yang ekstrem, dengan luas tanah yang sangat besar dan suhu yang dapat mencapai tingkat tertinggi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Negara dengan Penduduk Terpendek di Dunia, Rata-rata Tinggi Badan Hanya 158 Cm

Indonesia Jadi Negara dengan Penduduk Terpendek di Dunia, Rata-rata Tinggi Badan Hanya 158 Cm

WPR menempatkan orang Indonesia pada peringkat pertama dengan rata-rata tinggi badan orang dewasa terpendek di dunia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya