Hardiknas, Risma deklarasikan Surabaya sebagai Kota Literasi
Merdeka.com - Mulai hari ini (2/5), Kota Surabaya, Jawa Timur bukan hanya dikenal sebagai Kota Pahlawan, tapi juga akan dikenal sebagai Kota Literasi. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mendeklarasikan Kota Pahlawan sebagai kota yang warganya suka membaca dan menulis.
Tujuan dari deklarasi ini, kata Risma, untuk meningkatkan kapasitas dan sumber daya manusia di Kota Surabaya. "Maka dari itu, Pemkot Surabaya akan mendukung semua kebijakan agar warga Surabaya menyukai budaya membaca dan menulis," kata Risma di Balai Kota Surabaya.
Deklarasi Kota Surabaya sebagai Kota Literasi dibacakan oleh sejumlah siswa dari sekolah dasar (SD), SMP, SMA, dan SMK. Selanjutnya, usai membacakan poin-poin penting untuk mendukung Surabaya sebagai kota yang warganya gemar membaca, wali kota kelahiran Kediri ini melakukan penandatanganan prasasti dengan didampingi seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpinda) Kota Surabaya.
Sejumlah poin penting yang dibacakan para pelajar di Surabaya untuk mendeklarasikan Surabaya sebagai Kota Literasi di antaranya, siap ikut menyukseskan Surabaya sebagai Kota Literasi, siap mendukung dan melakukan semua kegiatan literasi dengan membaca dan menulis setiap hari di sekolah, serta siap belajar tekun dan bersungguh-sungguh demi kemajuan bangsa.
"Beberapa tahun terakhir ini, kita (Pemkot Surabaya) sengaja membangun banyak perpustakaan agar warga Surabaya senang membaca, khususnya anak-anak. Dengan banyak membaca, anak-anak sekolah memiliki bekal pengetahuan untuk lebih mengetahui dunia luar," ucap alumni Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) itu.
Dengan memperbanyak fasilitas perpustakaan dan taman bacaan, lanjut dia, budaya membaca di Kota Surabaya akan muncul. "Karena saya yakin, dengan banyak membaca, anak-anak telah membekali dirinya. Perilaku ini jelas akan berdampak pada peningkatan kapasitas SDM warga kota Surabaya," katanya yakin.
Risma merinci, hingga saat ini, di Kota Surabaya yang akan dijuluki Kota Pahlawan dan Kota Literasi ini, sudah memiliki 972 taman bacaan di berbagai lokasi, bahkan juga ada di kampung-kampung. "Taman bacaan juga kami sebar di sekolah-sekolah, meskipun belum semua sekolah, hanya sekolah yang memiliki komitmen memanfaatkan taman bacaan saja," sambungnya.
Dan untuk lingkungan sekolah, masih kata dia, sudah mencapai di atas 50 persen. "Untuk sekolah kadang ruangannya ndak cukup. Kedua, saya ndak mau perpustakaan hanya dibuka tetapi tidak digunakan. Kalau mereka siap, baru kita kasih. Saya tidak mau buka saja," tandas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ
NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.
Baca SelengkapnyaBegini Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara
Pemindahan ibu kota ke IKN dinilai akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan bagi dua kota.
Baca SelengkapnyaMenilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca Selengkapnya10 Kota Tertua di Indonesia Menurut Sejarah, Ada yang Usianya Ribuan Tahun
Menurut buku Badan Pusat Statistik (2010) Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencakup periode sebelum kemerdekaan. Terutama beberapa kota tertua.
Baca SelengkapnyaGagasan 40 Kota Selevel Jakarta ala Cak Imin, Timnas AMIN Beberkan Sumber Anggarannya
Timnas Amin menilai kota selevel Jakarta baru ada lima sehingga kota-kota lain perlu diprioritaskan pembangunannya daripada anggaran dihabiskan untuk IKN.
Baca SelengkapnyaSosok Ki Ageng Pengging Tokoh Babat Alas Surabaya, Dihukum Mati karena Tak Mau Menghadap Raja
Ia merupakan tokoh penting dalam sejarah Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Rencana Bangun Rusun Baru untuk Warga Kampung Bayam, Ahmad Sahroni: Bapak Sangat Mengecewakan dan Zalim
"Respons bapak sangat mengecewakan dan zalim. Kasihan warga diberi ketidakpastian lagi," kata Sahroni
Baca Selengkapnya