Gunakan Modus Ganjal ATM, 2 Pencuri Kuras Tabungan Warga Klaten

merdeka.com Sekitar 3 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Jajaran Satreskrim Polres Klaten menangkap dua tersangka pencuri isi rekening tabungan. Kedua residivis ini kerap beraksi menggunakan modus mengganjal slot ATM dengan tusuk gigi.

Kedua tersangka yang ditangkap bernama Udin (55) warga Karawaci Baru, Tangerang, dan Denli Agus Daputra (39), warga Tulung, Klaten. Keduanya merupakan residivis.

Teranyar, mereka melakukan aksi pencurian dengan modus mengganjal slot ATM di SPBU Jalan Raya Yogya-Solo Dukuh Tegalsari, Kamis (11/3). Mereka memperdaya korban bernama Ernawati, warga Dukuh Sidoleren, Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan.

"Modus yang dilakukan adalah di mana satu orang pelaku mengganjal slot untuk memasukkan kartu ATM dengan menggunakan potongan tusuk gigi," jelas Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andryansyah Rithas Hasibuan saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Jumat (9/4) siang.

Ketika ada orang yang kesulitan memasukkan kartu ATM, lanjut dia, pelaku berpura-pura membantu. Saat itulah pelaku menukar kartu milik korban dengan kartu lain.

Selanjutnya pelaku kedua berpura-pura mengantre di belakang korban yang sedang kesulitan memasukkan kartu ATM-nya. "Pelaku kedua kemudian menyarankan untuk melakukan transaksi lagi. Saat korban memencet PIN pelaku kedua tersebut mengamati. Setelah kartu ATM korban dibawa pelaku pertama dan pelaku kedua mengetahui PIN-nya kemudian mengambil isi tabungan di rekening tersebut dengan kartu ATM," jelasnya.

Kasus pencurian ini kemudian diselidiki polisi . Mereka menangkap tersangka Udin di rumahnya di Kota Tangerang, Rabu (7/4) sekitar pukul 04.30 WIB.Selanjutnya Agus diciduk di rumahnya Desa Majegan, Kecamatan Tulung, hari itu juga sekitar pukul 06.30 WIB.

Keduanya mengaku kerap melakukan aksi di sejumlah lokasi di wilayah hukum Polres Klaten. Mereka juga pernah melakukan kejahatan serupa di wilayah Bantul dan Solo.

"Kedua tersangka yang berstatus residivis tersebut kita jerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke-4e. Ancaman hukuman penjara selama-lamanya 7 tahun," pungkas dia.

(mdk/yan)