Gubernur Riau Harap Aparat Cek Pembagian BLT ke Lapangan
Merdeka.com - Gubernur Riau Syamsuar meminta aparat penegak hukum untuk melakukan pengecekkan di lapangan agar dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) terdampak Covid-19 atau Virus Corona tepat sasaran. Sebab, selama ini banyak masyarakat yang protes atas pembagian BLT tersebut.
"Kami harapkan nantinya ada tim yang melakukan pengecekkan di lapangan agar dana BLT ini tidak salah sasaran," ujar Syamsuar saat penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) Pemprov Riau bersama aparat penegak hukum terkait pendampingan penanganan penanggulangan Covid-19, di Pekanbaru, Selasa (26/5).
Syamsuar menyebutkan, dengan adanya pendampingan penanganan penanggulangan Covid-19 itu, tim bekerja dengan nyaman dan tidak salah dalam bekerja.
"Kami ucapkan terima kasih untuk dukungan pendampingan ini, agar staf kami bekerja dengan nyaman dan tidak salah dalam bekerja. Dan tentunya kita harapkan semoga wabah Covid-19 ini segera berakhir," jelasnya.
Syamsuar meminta, semua pemerintah kabupaten dan kota mengikuti langkah pengawasan pembagian BLT tersebut. Sebab, agar pelaksanaan anggaran untuk penanganan Covid-19 lebih terarah dan tepat sasaran.
"Kita berharap, seharusnya kabupaten dan kota juga melakukan hal yang sama. Sehingga dapat terlaksana dengan baik," harapnya.
Sementara itu, Plt Inspektur Inspektorat Riau, Indra Agus Lukman mengatakan, pengawasan tersebut dilakukan penegak hukum seperti BPKP, kejaksaan dan kepolisian. Menurutnya, setiap instansi yang terlibat dalam MoU ini akan melaksanakan tugasnya masing-masing.
Misalnya Pemprov Riau bertugas sebagai pelaksana anggaran, BPKP sebagai pihak yang akan membantu dalam tahapan verifikasi, dan Polda Riau dilibatkan dalam pengawasan pelaksanaan, serta Kejati bertugas dari sisi penegakkan hukum.
"Misalnya kami terkendala dalam pelaksanaan anggaran karena terbentur dengan aturan-aturan yang ada, maka nanti akan disepakati oleh pihak-pihak tersebut," kata Indra.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Ada 13-14 pertanyaan lah. Pemeriksaan paling efektif sekitar 3 jam. Lamanya karena hanya berdiskusi perkembangan situasi," ujar Ansar.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus narkotika masih menjadi pekerjaan rumah Polda Riau.
Baca SelengkapnyaPemuda memiliki peran penting pembangunan bangsa dan negara
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaAria Bima juga percaya bahwa Pemilu akan berjalan dua putaran.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca Selengkapnya