Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Geliat ekonomi mulai hidup di Palu, warga antre di warung-warung

Geliat ekonomi mulai hidup di Palu, warga antre di warung-warung Kondisi Balaroa usai gempa Palu. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Sepuluh orang berdiri antre di sebuah warung klontong warna merah marun di Jalan Pattimura, Kota Palu. Mereka ingin membeli banyak keperluan.

Sambil berharap cemas, menunggu untuk dilayani. Takut banyak kebutuhan yang diincar kehabisan.

Pelayan warung tampak sibuk mengambil satu per satu pesanan pembeli. Antara penjual dan pembeli dibatasi etalase. Di belakang pelayan warung berjejer banyak keperluan diinginkan warga.

Menghitung dan bertransaksi jual beli. Harga tiap barang belanjaan masih mahal. Untuk air mineral botol saja, harga per kardusnya bisa mencapai Rp 75 ribu - Rp 85 ribu. Semua tergantung warung.

Untuk harga, sebagian pembeli menganggap wajar. Mereka sadar bahwa harga kebutuhan pasti melonjak setelah Palu terkena bencana gempa bumi dan tsunami. "Bisa dimaklumi," kata Andi, seorang pembeli di warung itu, Rabu lalu.

Hari itu belanjaan Andi cukup banyak. Sampai beli dua kardus air mineral. Selain itu ada juga makanan ringan, utamanya biskuit. Lima bungkus rokok juga masuk dalam kantong kresek hitam. Total belanjaan dia mencapai Rp 150 ribuan.

Kurang dari tiga jam, jumlah barang dagangan di warung itu berkurang. Antrean terus bertambah. Membuat para pembeli kadang menyelinap ke depan, memastikan barang belanjaannya ada.

Di sepanjang jalan ini hanya dua warung buka. Sisanya masih menutup rapat. Tidak banyak bangunan hancur di sekitar sini. Paling parah hanya Hotel Roa Roa. Sisanya masih kokoh berdiri.

warung klontong di palu

Banyak toko tutup ini karena satu alasan. Takut dijarah. Faktor keamanan ini menjadi sorotan penting. Setelah beberapa hari sebelumnya terjadi penjarahan di sekitar Palu karena banyak warga terkena dampak gempa sulit mendapatkan logistik.

Seperti di kawasan Pasar Manondam, sekitar 2 kilometer dari lokasi tadi. Di sana masih banyak jejeran toko tutup, tidak berani buka. Selain itu, banyak pula pemilik warung tengah mengungsi keluar dari Kota Palu.

Hanya beberapa penjual buah dan sayur sudah berani berdagang. Bahkan minimarket semua tutup. Banyak di antara toko itu dalam keadaan terbuka, namun hancur. Diduga bekas dijarah.

Berjalan lagi ke arah Pelabuhan Pantoloan. Sekitar 30 kilometer dari pusat kota. Beberapa warung juga sudah buka sejak Kamis lalu. Mereka tidak takut bila sewaktu-waktu dijarah.

Seorang ibu pemilik warung merasa tak khawatir. Sekitar 15 orang pria antre belanja di warungnya membeli banyak kebutuhan. Ketika kami tiba, tidak ada kekhawatiran tampak di wajahnya.

Pemilik warung itu melayani seperti biasa. "Saya walau wanita tidak takut. Saya lawan kalau dijarah," ujar dia saat kami tanya soal banyaknya penjarahan di Palu.

Di warung ini, harga bahan pokok tidak naik. Sang penjual masih memberi harga normal barang dagangannya. Sehingga tidak heran banyak orang antre. Meski banyak bungkus makanan berdebu terkena debu dari tembok akibat guncangan gempa, namun masih layak dikonsumsi.

Perekonomian di Palu sudah mulai bergeliat. Listrik juga sudah menyala khususnya di tengah kota. Meski banyak wilayah masih gelap gulita. Khususnya daerah paling parah terkena bencana.

Wujud perekonomian mulai bergeliat bisa dilihat banyak bank milik negara sudah mulai mengoperasikan mesin ATM mereka. Banyak warga antre demi bisa mendapatkan uang kas.

Untuk di tengah kota memang lebih mudah mendapatkan keperluan. Ditambah bantuan penjagaan dari personel TNI. Bahkan pasar swalayan besar direncanakan bakal buka Sabtu siang ini.

Kehidupan ekonomi di Kota Palu menjadi target pemerintah. Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan langsung. Meminta para tentara berjaga di depan toko. Memastikan dan meminta mereka kembali membuka toko.

Sebagian sudah melakukan. Tapi banyal pula masih tutup. Belum diketahu alasannya. Meski begitu, perlahan geliat perekonomian di Palu sudah mulai berjalan.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
FOTO: Warga Berdesakan Serbu Operasi Pasar Murah di Pamulang di Tengah Harga Beras Semakin Mahal

FOTO: Warga Berdesakan Serbu Operasi Pasar Murah di Pamulang di Tengah Harga Beras Semakin Mahal

Antrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.

Baca Selengkapnya
Penjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis

Penjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis

UMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Koalisi? Ini Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Apa Itu Koalisi? Ini Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Koalisi menjadi faktor penentu dalam membentuk pemerintahan yang kuat dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Pupuk Kaltim Catat Telah Jual 2 Juta Ton Pupuk Urea Sepanjang 2023

Pupuk Kaltim Catat Telah Jual 2 Juta Ton Pupuk Urea Sepanjang 2023

Dijelaskan Wisnu, pelanggan merupakan salah satu faktor penting terhadap penjualan Pupuk Kaltim, sehingga pelayanan yang diberikan pun terus dimaksimalkan.

Baca Selengkapnya
98.221 Pengunjung Padati Ragunan, 12 Anak Sempat Terpisah dari Orangtua

98.221 Pengunjung Padati Ragunan, 12 Anak Sempat Terpisah dari Orangtua

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.

Baca Selengkapnya
6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

Munculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.

Baca Selengkapnya