Gara-Gara Korek Api, Seorang RT di Makassar Aniaya Mahasiswa
Merdeka.com - Seorang Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, berinisial SS (46) ditangkap polisi karena diduga melakukan perusakan barang dan penganiayaan terhadap seorang mahasiswa. Kasus tersebut terjadi karena SS emosi tidak dipinjamkan korek api.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Rappocini, Inspektur Satu Ahmad Rizal mengatakan kasus penganiayaan dan perusakan terjadi pada Minggu (19/9).
"Pelaku kita tangkap Minggu malam (20/9), setelah korban melaporkan penganiayaan dan perusakan. Pelaku ini tersinggung karena korban tidak meminjamkannya korek sehingga terjadi pemukulan," kata Rizal saat dihubungi, Senin (20/2).
Rizal mengatakan akibat pemukulan dilakukan SS tersebut, korban mengalami luka di bagian leher. Sementara itu, pelaku juga melakukan perusakan di Sekretariat lembaga mahasiswa kampus swasta di Makassar yang ditinggali korban.
"Kita sudah lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan ditemukan adanya perusakan. Kaca jendela sekretariat pecah diduga dilakukan oleh pelaku," tuturnya.
Sementara itu, korban berinisial J menjelaskan pemukulan dilakukan SS terjadi saat dirinya mengikuti diskusi di sekretariat. Pada saat itu, pelaku SS datang untuk meminjam korek api.
"Terus saya bilang tidak ada. Tiba-tiba dia langsung tendang leherku dua kali," kata dia.
J mengaku bukan hanya dirinya yang mendapatkan pemukulan oleh pelaku, tetapi ada juga rekannya dan seorang guru yang berada di TKP.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPemilu tinggal hitungan hari, petugas KPPS tentu tengah disibukkan dengan segala persiapan menuju hari pencoblosan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaCukup menarik, kisah dari Prada TNI Riyan ini sontak membuat sang komandan memberikan reaksi.
Baca SelengkapnyaMK sebelumnya menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres 2024 diajukan Anies-Cak Imin maupun Ganjar dan Mahfud.
Baca Selengkapnya