Galang Dana Pembangunan Masjid, Dua Pemuda Malah Mencuri Kotak Amal di Garut
Merdeka.com - Dua pemuda melakukan aksi pencurian kotak amal masjid di Tarogong Kaler, Garut, Selasa (17/12) diamankan polisi. Aksi pencurian dilakukan karena keduanya mengaku didesak harus memenuhi setoran kepada pemilik pesantren di wilayah Sukawening, Garut.
Kapolsek Tarogong Kaler, Ipda Asep mengatakan pencurian terjadi di Masjid Miftahul Huda, Kampung Cipenta, Desa Mekarjaya, Tarogong Kaler, Garut.
"Kita mengamankan dua orang tersangka yang diduga yang melakukan aksi pencurian, yaitu inisial HS dan HE. Mereka kakak beradik," kata Asep di Mapolsek Tarogong Kaler, Selasa (17/12).
Sebelum menjalankan aksinya, mereka sempat masuk ke dalam masjid untuk berpura-pura salat. Saat masjid sepi, keduanya gerak cepat mengambil kotak amal.
Salah seorang marbot masjid melihat gerak gerik mencurigakan kedua pelaku. Marbot itu masuk ke masjid untuk berpura-pura memperbaiki amplifier.
"Saat memerbaiki ampli, saksi ini melihat kotak amal sudah dalam kondisi rusak dan langsung melaporkan kepada kita. Sebelum sampai di lokasi, warga yang sudah mengetahui aksi keduanya langsung menangkap dan melakukan aksi massa. Beruntung kita segera sampai sehingga aksi yang tidak diharapkan tidak terjadi lebih jauh. Kita langsung amankan keduanya ke Mapolsek," katanya.
Dari tangan dua tersangka, polisi mengamankan sejumlah bukti. Mulai dari kotak amal, obeng dan proposal permintaan dana masjid. Mereka mengaku sedang menggalang dana dari warga untuk pembangunan mesjid.
"Mungkin karena tidak ada yang ngasih, akhirnya mereka ini mencuri uang kotak amal masjid karena merasa tidak ada yang memperhatikan," ucapnya.
Salah seorang pelaku, HS mengaku awalnya tidak berniat mencuri. Namun karena tidak memiliki uang untuk setoran, niat mencuri pun muncul begitu saja.
"Saya setiap hari harus setor minimal Rp15 ribu. Kalau enggak setor, proposal yang saya bawa bisa diambil lagi," ungkapnya.
Dia menyebut proposal yang dibawa berasal dari salah seorang ustaz di Kecamatan Sukawening, Garut. HS mengaku mendapatkan tugas untuk mengumpulkan sumbangan dari warga untuk pembangunan mesjid dan pesantren.
"Tapi saya bukan santrinya, enggak pernah juga ngaji di sana," tutup Asep.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehabisan Bensin, Tiga Anak di Gunungkidul Curi Duit Kotak Amal Masjid
Peristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari
Baca SelengkapnyaPelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya
Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca SelengkapnyaGalau Ditinggal Pacar, Remaja Putri Dijual ke Enam Pria Hidung Belang
Pelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diberhentikan dengan Hormat dari TNI, Pria Asal Solo Ini Bangkit Lewat Usaha Es Coklat & Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
Faqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaKasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung
Gathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaBikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaKasus Penodaan Agama, Panji Gumilang Divonis Satu Tahun Penjara
Majelis Hakim juga menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh Panji Gumilang bakal dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Baca SelengkapnyaJadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman
Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnya