Fadli Zon nilai pembentukan komando gabungan anti terorisme belum diperlukan
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan sampai saat belum diperlukan adanya Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) untuk mengatasi terorisme. Hal itu, dia katakan menanggapi pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purn) Moeldoko yang mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tertarik untuk menghidupkan Koopssusgab.
"Kalau menurut saya tidak mendesak ya karena kita kan ada yang ahli-ahli artinya di Brimob, ada ahlinya di BNPT, ada ahlinya di kopassus ada," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5).
Menurutnya saat ini banyak instansi yang terbilang kuat untuk memberantas terorisme. Salah satunya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang anggotanya terdiri dari TNI dan Polri.
"Badan Nasional Penaggulangan Terorisme nah di situ ada TNI ada Polri. Itu menurut saya diperkuat, diperjelas, dan saya kira juga kepemimpinan ini juga cukup bagus ya cukup akomodatif kondusif ya Pak Suhardi Alius," ungkapnya.
Selain itu, dia beranggapan adanya Koopssusgab belum diperlukan karena dikhawatirkan melebihi kewenangan.
"Jadi saya kira itu aja dipertahankan tidak perlu dipertahankan tidak perlu membentuk badan-badan baru yang tidak perlu nanti malah menimbulkan overlap (melebihi kewenangan)," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaDi Depan Jokowi, Panglima TNI Ungkap Strategi Baru Atasi Konflik di Papua Bentuk Koops Habema
Panglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kompolnas Pantau Kesiapan Operasi Ketupat 2024 di Polda Jatim
Tim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dipimpin Pudji Hartanto Iskandar memantau persiapan pengamanan Operasi Ketupat 2024 di wilayah hukum Polda Jatim
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaPensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaZulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung
lkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaKomandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan
Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca Selengkapnya