Elektabilitas Tertinggi di Litbang Kompas, PDIP: Momentum Menangkan Pemilu 2024
Merdeka.com - Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas partai terbaru pada Selasa (21/2). Dalam surveinya, PDIP meraih elektabilitas tertinggi dengan total 22,9 persen.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons hasil survei tersebut. Dia mengatakan, tingginya elektabilitas PDIP berkat kerja kolektif seluruh kader yang menyatu dengan rakyat.
"Selain kerja kolektif kader, PDI Perjuangan juga memiliki program yang membumi seperti menanam 10 tanaman pendamping beras, merawat pertiwi dengan gerak penghijauan, membersihkan sungai, menjaga mata air, dan merawat lingkungan hidup yang diapresiasi pemilih pemula dan pemilih milenial," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (21/2).
Hasto menyebut, tingginya elektabilitas PDIP tidak terlepas dari kerja kemanusiaan para kader melalui Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA). Hingga kini, PDIP selalu membantu rakyat yang terdampak bencana.
"Pada saat bersamaan, kerja Badan Kebudayaan Nasional (BKN PDIP) mampu menampilkan kreativitas dalam membangun kultur bangsa yang bangga dengan kebudayaannya," ujarnya.
Ia menegaskan, kerja kolektif, ketepatan narasi, dan program nyata di tengah masyarakat ini menjadikan elektoral partai berlambang banteng moncong putih ini menempati posisi pertama dalam survei.
"Seluruh anggota dan kader Partai tentunya semakin bersemangat, dan ini merupakan momentum untuk terus bekerja keras memenangkan Pemilu 2024. Tidak boleh berpuas diri dan harus terus bekerja keras," tegasnya.
Dalam survei Litbang Kompas, PDIP berada pada urutan pertama disusul Gerindra dan Golkar. Pada survei kali ini, PDIP mendapatkan elektabilitas 22,9 atau naik 1,8 persen dari survei sebelumnya.
Sementara, Gerindra mengalami penurunan 1,9 persen menjadi 14,3 persen. Kemudian, Golkar mengalami kenaikan 1,1 persen menjadi 9 persen.
"Pencapresan Prabowo Subianto oleh Gerindra tampaknya lebih bersifat menahan penurunan elektabilitas. Hal ini dapat dilacak dari dampak elektabilitas/perolehan suara Gerindra dari pencapresan Prabowo (efek ekor jas/coattail effect) yang relatif tetap," tulis Litbang Kompas.
Sementara partai yang lainnya tercatat pada survei ini adalah, PKB 6,1 persen, PAN 1,6 persen, PPP 2,3 persen, Perindo 4,1 persen, Hanura 0,5 persen, PBB 0,5 persen, PSI 0,5 persen, lainnya 0,5 persen. Serta tidak tahu atau rahasia mencapai 16,8 persen.
Survei elektabilitas partai politik Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari-4 Februari 2023. Responden sebanyak 1.202 dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil lengkap elektabilitas partai politik versi Litbang Kompas:
PDIP 22,9 persenGerindra 14,3 persenGolkar 9 persenDemokrat 8,7 persenNasDem 7,3 persenPKB 6,1 persenPKS 4,8 persenPerindo 4,1 persenPPP 2,3 persenPAN 1,6 persenHanura 0,5 persenPBB 0,5 persenPSI 0,5 persenLainnya 0,5 persenTidak tahu/rahasia 16,8 persen.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaPemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.
Baca SelengkapnyaPDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hendi meraih tingkat elektabilitas sebesar 23,21% sebagai nama potensial dalam pilgub Jateng 2024.
Baca SelengkapnyaPPP di Jawa Timur menghadapi persangin ketat dengan partai politik lain.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaPDIP menjadi partai politik yang berhasil meraih kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki berharap melalui istigasah bersama ini jadi momentum meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca Selengkapnya