DPR RI: Bisa Saja Presiden Memperpanjang Jabatan Panglima TNI
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Nico Siahaan mengatakan Surat Presiden (Surpres) terkait calon Panglima TNI sudah dikirim. Surat tersebut kemungkinan akan masuk ke Komisi I pada Kamis (24/11).
"Surpres biasanya ke meja pimpinan dulu. Hari ini saya dengar sudah dikirim. Tetapi pasti masih dipimpinan. Mungkin hari ini atau besok baru masuk ke komisi dan kemudian kita akan atur waktu untuk fit and proper," kata Nico kepada wartawan, Rabu (23/11).
Dia mengaku belum mengetahui siapa calon Panglima TNI pengganti Jenderal TNI Andika Perkasa tersebut. Namun, dari tiga matra baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) disebutnya mumpuni.
"Figur tiga-tiganya mempuni, sekarang mau ambil angle yang mana. Angle yang paling banyak AD, angle giliran AL, kalau mau memberikan kepada yang lain, ke AU," ujarnya.
Meski begitu, semua itu berdasarkan keputusan dari presiden. Apakah nantinya akan memperpanjang janatan Andika atau tidak.
"Lagi-lagi ini keputusan ada di presiden. Apakah mungkin diperpanjang? Bisa saja kan itu hak presiden. Jadi kita belum tahu, surpres itu apakah ini panglima yang baru atau memperpanjang," tutupnya.
Sebelumnya, Surat Presiden (Surpres) mengenai pergantian Panglima TNI dikirimkan Istana ke DPR hari ini, Rabu (23/11). Diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.
Surpres dikirim hari ini karena DPR akan masuk masa reses pada tanggal 16 Desember 2022. Istana sudah mempertimbangkan hal itu.
"Surpres penggantian panglima TNI itu kita, kan reses dalam beberapa waktu ke depan akan reses di DPR, kita sudah menghitung. Pada hari ini kita akan dikirim kepada DPR surpresnya, jam-nya belum (surpres dikirim)" kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/11).
Meski begitu, Pratikno belum mau membeberkan siapa calon Panglima TNI pengganti Andika. Dia berkata, DPR yang akan menyampaikan.
"Nanti kalau sudah diterima dari DPR, nanti dari DPR lah yang menyampaikan," kata Pratikno.
Dia hanya bilang, pengganti Andika merupakan Kepala Staf dari matra TNI. Pratikno tidak membeberkan apakah dari matra Laut, Udara atau Darat.
"Jelas kalau calon panglima TNI itu pasti dari kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif. Kan clue nya gitu," ucap Pratikno.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Pelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaPengalaman Eks Panglima TNI Hadapi Situasi Genting saat Tugas di Istana Dampingi Jokowi
Bukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak Presiden Pakai Kaca Mata Hitam & Jaket Bomber, Merasa Muda-Tampan Ditepuki Eks Panglima TNI
Sebuah momen menarik terekam saat Guntur, putra pertama Soekarno itu berpidato dan membahas penampilannya hingga eks Panglima TNI bereaksi.
Baca SelengkapnyaTKN: Anies-Muhaimin Maupun Ganjar-Mahfud Bukan Musuh Kita
Bahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.
Baca SelengkapnyaJokowi Mendadak Ogah Singgung Angka Hingga Sebut Nama Kapolri dan Panglima TNI, Ada Apa?
Selain tak mau menyebut nama Kapolri dan Panglima TNI, Jokowi enggan berbicara soal angka.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaGanjar Minta Jokowi Tegaskan Berpihak di 2024, Ini Pesan Penting PDIP
PDIP ingatkan pesan penting untuk Presiden Jokowi dalam memimpin selama Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnya