DPR: Insentif Pendanaan Bisa Jadi Strategi Tingkatkan Perempuan dalam Politik

Merdeka.com - Sebagai bagian dari rangkaian Presidensi DPR RI dalam forum perkumpulan antarparlemen ASEAN atau ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44, DPR RI menyelenggarakan sidang Komite Perempuan Parlemen AIPA (WAIPA), pada 3-6 Juni, di Kota Padang, Sumatera Barat.
Sidang tersebut dihadiri anggota parlemen perempuan dari 6 (enam) negara anggota AIPA. Hadir selaku delegasi DPR RI, Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin utarakan pentingnya adopsi kebijakan insentif pendanaan untuk tingkatkan keterwakilan perempuan dan pelaksanaan kebijakan afirmasi oleh partai politik (parpol).
“Dalam melaksanakan kebijakan afirmasi, fokusnya masih pada pemenuhan jumlah pencalonan perempuan saja, seperti kuota minimal 30 persen yang diterapkan di banyak negara, termasuk Indonesia."
"Padahal dibalik angka itu, justru kebijakan ini adalah strategi untuk mentransformasi agenda politik supaya lebih inklusif dan ramah bagi politisi perempuan. Jadi, kita harus terus ingatkan kepada parpol, penyelenggara pemilu, dan perempuan sendiri bahwa yang dikejar bukan hanya angka, tapi juga penciptaan lingkungan politik yang suportif,” ungkap Puteri pada sesi Diskusi Panel dengan tema “Enhancing ASEAN Resilience through Women Leadership and Gender-Responsive Parliament," awal pekan ini.
Puteri juga menyampaikan bentuk implementasi kebijakan tindakan afirmasi di Indonesia. “Pelaksanaan kebijakan afirmasi bagi perempuan di ranah politik dalam UU Pemilu dan UU Partai Politik sudah lebih dari 1 dekade. Namun, pelaksanaannya masih belum optimal. Mungkin, karena belum adanya sanksi bagi parpol yang melanggar maupun insentif jika memenuhi. Apalagi, kebijakan penetapan pencalonan peserta pemilu bergantung sepenuhnya pada kebijakan internal parpol,” ujar Puteri.
Lebih lanjut, Puteri juga menyebutkan adanya skema insentif yang telah diterapkan negara lain sebagai benchmarking kebijakan guna mendorong implementasi kebijakan afirmasi yang lebih baik di Indonesia.
“Beberapa negara sahabat memberikan insentif berupa tambahan pendanaan bagi parpol yang memenuhi kuota representasi perempuan dalam pemilu, atau jika mereka menyediakan pendidikan politik berbasis gender kepada kadernya. Skema insentif ini menarik untuk kita diskusikan lebih lanjut, seberapa efektif dampaknya dan seperti apa adopsi yang sesuai diterapkan di Indonesia atau negara ASEAN lainnya,” ungkap Puteri.
Diskusi panel menghadirkan Perwakilan UN Women Indonesia dan Liaison to ASEAN Jamshed M. Kazi, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Sri Zul Chairiyah, MA, serta Kepala Praktik Politik Inklusif Westminster Foundation for Democracy (WFD) Cecillia Makonyola. Hasil diskusi panel tersebut akan menjadi masukan untuk tema yang akan diangkat dalam Sidang Komisi WAIPA pada bulan Agustus mendatang.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Tanah Abang Bakal Disulap Seperti Sarinah
Namun rencana revitalisasi tersebut masih belum tahu kapan akan direalisasi.
Baca Selengkapnya


Cak Imin Ungkap Sosok Kapten Timnas AMIN Masih Digodok: Semua Kita Ajak Komunikasi
Menurut Cak Imin, saat ini masih dilakukan negosiasi dengan sejumlah tokoh yang digadang-gadang menjadi bakal calon ketua tim pemenangan.
Baca Selengkapnya


Penampakan Kursi Interogasi 'Tiger Chair' China, Ampuh Bikin Terdakwa Mengakui Kesalahan Usai Duduk Berhari-hari
Bukan kursi biasa, kursi ini dipercaya ampuh membuat terdakwa akui kesalahannya. Berikut penampakannya.
Baca Selengkapnya


Letkol TNI Berdarah Kopassus 'King of Sparko': Sakit itu Hanya Ilusi!
Baginya, sakit merupakan suatu ilusi yang diciptakan oleh pikiran manusia.
Baca Selengkapnya


Tumpukan Harta Karun Ditemukan Dalam Bangkai Kapal Berusia 1.700 Tahun, Ada Permata Sampai Cincin Emas Bergambar Yesus
Harta karun ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
Baca Selengkapnya

Genjot Minat Berwirausaha, Bank Mandiri Kembali Gelar Wirausaha Muda Mandiri 2023
Seleksi kompetisi WMM bagi pengusaha muda akan dilakukan di masing-masing wilayah
Baca Selengkapnya

PNM Hadirkan Kembali MEA 2023 Dukung Karya Anak Bangsa
MEA 2023 munculkan 3 produk terbaik dari 1.305 peserta pada Grand Final Madani Entrepreneur Academy 2023.
Baca Selengkapnya

Kolaborasi Pemkab dengan Pusat hingga Desa, 1.300 Rumah Tidak Layak Huni di Banyuwangi Direnovasi
Pemkab Banyuwangi terus melanjutkan program bedah rumah tak layak huni melalui skema gotong royong banyak pihak.
Baca Selengkapnya

Kisah Tonymidi Artworks, Mendunia Lewat Goresan dari Banyuwangi
Sebagai Founder and Illustrator of Wolfordeer Colony, Tonymidi menaruh harapan besar kepada komunitas kreatif di daerah.
Baca Selengkapnya

Beri Bantuan Alat Bantu Usaha, Bobby Nasution Inginkan Produksi dan Pendapatan UMKM Meningkat
Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan bantuan kepada kelompok usaha maupun koperasi yang membutuhkan alat bantu usaha.
Baca Selengkapnya

Komitmen Dukung Ekonomi Hijau, BSI Duduki Peringkat ke-3 ESG Rating Global Islamic Bank
BSI sebagai peringkat ke-3 perbankan syariah global berdasarkan ESG Risk rating yang di release oleh Sustainalytics.
Baca Selengkapnya

Cegah Stunting Sejak Dini, Kemenkominfo Ajak Gen Z Ubah Perilaku
Genbest Talk di Kabupaten Tanah Datar ini adalah salah satu rangkaian dari kampanye Genbest.
Baca Selengkapnya