Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter Hasto Kagum Lihat Capaian Pembangunan Manusia di Kota Palembang

Dokter Hasto Kagum Lihat Capaian Pembangunan Manusia di Kota Palembang<br>

Dokter Hasto Kagum Lihat Capaian Pembangunan Manusia di Kota Palembang

IPM Palembang mendekati Jakarta dan Yogyakarta dan inflasi terkendali

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto, mengapresiasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

IPM Palembang mendekati Jakarta dan Yogyakarta, inflasi terkendali, pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan angka kemiskinan turun.

“Luar biasa," ujar dokter Hasto sambil menunjukkan bahwa pendidikan di Kota Palembang cukup tinggi, pendapatan perkapitanya juga cukup tinggi, angka harapan hidupnya pun cukup tinggi. 

Tiga komponen ini menjadi indikator dalam rangka mengukur kualitas penduduk suatu wilayah.

Demikian halnya jumlah balita stunting di kota tersebut tidak terlalu banyak. Meski penduduknya cukup banyak. Jumlahnya hanya 414 balita.

"Saya terkejut tadi saat makan siang di restoran. Ternyata di sana disediakan telur untuk ibu hamil gratis. Saya baru lihat di Palembang, di tempat lain belum ada," ungkap dokter Hasto.

Apresiasi dokter Hasto disampaikan dalam kunjungan kerjanya selaku Kepala BKKBN RI ke Kota Palembang, dari 20-21 Mei 2024.

Dalam arahannya, Senin (20/5) malam, di rumah Dinas Pj. Walikota Palembang, dokter Hasto menyampaikan bahwa yang sering diingatkan Presiden Jokowi adalah bonus demografi.

Dari data BPS, Sensus Penduduk, Supas, dan Proyeksi Penduduk 2020-2050, terlihat awal periode bonus demografi di Sumatera Selatan berada di tahun 2015. 

Akhir periode tersebut diperkirakan akan terjadi setelah tahun 2042.

Dokter Hasto Kagum Lihat Capaian Pembangunan Manusia di Kota Palembang

“Jadi, puncak bonusnya sudah lewat. Hari ini kita sudah akan menuju ke 2035. Begitu masuk 2035 itu betul-betul dependency ratio sudah naik,” kata Hasto.

“Artinya, orang yang bekerja dibandingkan orang yang makan tapi tidak bekerja sudah semakin lebih banyak yang makan dan tidak bekerja karena sudah tua. Ageing population akan terjadi,” ujar dokter Hasto.

Di Kota Palembang, lanjut dokter Hasto, angka harapan hidup semakin naik, orang tua akan lebih banyak tetapi jumlah 'sandwich generation' tidak meningkat karena banyak yang mengikuti program KB.

Dokter Hasto memproyeksikan akhir bonus demografi Kota Palembang akan mundur sedikit.

Dokter Hasto Kagum Lihat Capaian Pembangunan Manusia di Kota Palembang

“Mungkin karena masih banyak keluarga yang anaknya masih banyak," ujarnya.

Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Ratu Dewa berharap, kehadiran Kepala BKKBN menjadi inspirasi bagi Kota Palembang.

"Inovasi-inovasi yang dokter Hasto lahirkan sangat menginspirasi kami untuk bisa menjadi pribadi yang mampu memberikan perubahan demi kemajuan daerah dan optimalisasi pelayanan kepada masyarakat," ujar Pj. Walikota.

Pemerintah Kota Palembang sendiri mempunyai berbagai inovasi yang sudah dilaksanakan dalam rangka mendukung program pencegahan stunting. 

Di antaranya memberikan bantuan telur untuk anak-anak berisiko stunting, pelayanan KB di berbagai fasilitas kesehatan (faskes), dan mengembangkan kerjasama dengan rumah sakit swasta.

Tren jumlah Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Kota Palembang sejak 2021-2023 dilaporkan terus menurun.

Saat ini jumlahnya 55.267 keluarga. Sesuai data Verifikasi dan Validasi KRS 2023, dari 55.267 keluarga di 18 kecamatan, Sukarami sebagai kecamatan dengan jumlah KRS terbanyak mencapai 6.005 keluarga. 

Adapun jumlah KRS miskin ekstrem (desil 1) sebanyak 318 keluarga.

Sementara persentase KRS dengan sumber air minum tidak layak di Kecamatan Kertapati paling tinggi se Kota Palembang atau 8,32 persen dengan 1.198 keluarga.

Jumlah KRS yang memiliki jamban tidak layak paling banyak juga berada di Kecamatan Kertapati sebanyak 3.332 keluarga.

Begitupun dengan KRS yang memiliki rumah tidak layak, di Kecamatan Kertapati terbanyak, sebanyak 4.821 keluarga.

Sementara itu, persentase keluarga dengan pasangan usia subur menurut 4 Terlalu (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, dan Terlalu Banyak anak) yang tidak menggunakan KB modern di Kota Palembang, didominasi faktor terlalu tua dan terlalu banyak.

Dari jumlah 195.197 keluarga sasaran dengan pasangan usia subur, terdapat 25,57% terlalu tua dan 22,56% terlalu banyak.

Dokter Spesialis Olahraga Jelaskan Sejumlah Budaya Kebugaran di Indonesia yang Perlu Diubah
Dokter Spesialis Olahraga Jelaskan Sejumlah Budaya Kebugaran di Indonesia yang Perlu Diubah

Sejumlah budaya terkait olahraga dan kebugaran yang ada di Indonesia dianggap bisa berdampak buruk pada kondisi secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya
IDI Segera Panggil Dokter Cabuli Istri Pasien yang Sedang Hamil
IDI Segera Panggil Dokter Cabuli Istri Pasien yang Sedang Hamil

Laporan dugaan pencabulan yang dilakukan dokter spesialis ortopedi inisial MY terhadap istri pasien yang sedang hamil TA (22), mendapat kecaman banyak pihak.

Baca Selengkapnya
Anies Buka Data Ketimpangan di Indonesia: 64 Persen Dokter dan 74 Persen RS Ada di Jawa-Sumatera
Anies Buka Data Ketimpangan di Indonesia: 64 Persen Dokter dan 74 Persen RS Ada di Jawa-Sumatera

Berdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dokter MY Ditahan di RS, Polisi Cuma Pamer Barang Bukti Pencabulan Istri Pasien
Dokter MY Ditahan di RS, Polisi Cuma Pamer Barang Bukti Pencabulan Istri Pasien

Dokter Ortopedi Cabuli Istri Pasien Ditahan di RS, Polisi Cuma Pamer Barang Bukti

Baca Selengkapnya
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.

Baca Selengkapnya
Wacana Menkes Pekerjakan Dokter Asing, BPJS Kesehatan Minta Kriteria Ini Dipenuhi
Wacana Menkes Pekerjakan Dokter Asing, BPJS Kesehatan Minta Kriteria Ini Dipenuhi

UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan mengatur persyaratan dan batasan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan WNA yang ingin berpraktik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran, IDAI: Jangan Hanya Kejar Kuantitas Dokter tapi Kualitas Acak Kadut
Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran, IDAI: Jangan Hanya Kejar Kuantitas Dokter tapi Kualitas Acak Kadut

Jangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," kata Piprim.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan
Perjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan

Diungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.

Baca Selengkapnya
Isi Dompet Diperiksa Setiba dari Jepang, Psikolog Lita Gading Semprot Petugas Bea Cukai Soekarno-Hatta
Isi Dompet Diperiksa Setiba dari Jepang, Psikolog Lita Gading Semprot Petugas Bea Cukai Soekarno-Hatta

Psikolog Lita Gading mengecam tindakan petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta yang dia anggap tidak patut saat memeriksa barang bawaannya.

Baca Selengkapnya