Merdeka.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi Pesantren Ora Aji yang dikelola oleh Miftah Maulana Habiburrahman atau kerap disapa Gus Miftah. Gus Miftah sendiri sempat menjadi viral saat videonya tengah berceramah di kelab malam ramai dibicarakan.

Budi Karya mengatakan dirinya sengaja datang ke Pesantren Ora Aji yang dikelola Gus Miftah di Tundan, Kalasan, Sleman untuk bersilaturahmi. Selain itu, Budi Karya menuturkan jika dirinya memang mendapatkan perintah dari Presiden Jokowi untuk bersilaturahmi dengan para ulama termasuk Gus Miftah.

"Saya itu pembantunya Presiden. Jadi saya disuruh (Presiden) bersilaturahmi dengan para Gus-Gus. Salah satunya Gus Miftah. Karena saya dengar, melihat, menyaksikan, Gus Miftah memiliki filosofi yang berkebangsaan, sejuk dan sederhana," ujar Budi Karya seusai pertemuannya dengan Gus Miftah di Ponpes Ora Aji, Jumat (14/12).

Budi Karya menuturkan jika selain karena suruhan dari Presiden, dirinya mengaku jika ingin belajar dari Gus Miftah. Selain belajar, Budi Karya juga ingin bersahabat dengan Gus Miftah.

"Secara pribadi saya datang ke sini untuk berguru. Meski Gus Miftah lebih muda, saya ingin bersahabat. Ingin bertukar pikiran," papar Budi Karya.

Budi Karya menerangkan jika dirinya ingin pula menggandeng Gus Miftah untuk membuat acara bersama komunitas pengendara sepeda motor yang menjadi salah satu komunitas binaan Gus Miftah.

Budi Karya menuturkan jika komunitas sepeda motor merupakan kegiatan yang menarik bagi anak muda. Tetapi di sisi lain sepeda motor disebut Budi Karya sebagai penyebab kecelakaan bahkan bisa menjadi penyebab kematian.

"Orang-orang berisiko ini akan kita rangkul. Saya bisa ikut ngomong kepada adik-adik (komunitas sepeda motor) untuk sayangi nyawa dan kurangi kecepatan. Agar mereka mengerti hobi naik motor enggak usah ngebut dan pakai helm. Sehingga bisa mereduce kecelakaan yang terjadi. Saya akan kampanye Safety Riding dengan Gus Miftah," urai Budi Karya.

Sementara itu Gus Miftah mengaku jika dirinya merasa tersanjung dengan kunjungan dari Budi Karya. Terlebih lagi Budi Karya diutus oleh Presiden untuk sengaja menemuinya.

"Saya tersanjung, Menteri Perhubungan diutus Presiden. Saya sangat tersanjung. Selama ini saya menempatkan diri secara objektif. Jika ada yang baik (dari pemerintah) kita acungi jempol. Jika ada yang salah ya lumrahnya sebagai manusia. Ya kita kritik. Tapi kita sampaikan dengan cara-cara yang menyejukkan dan bahasa yang baik," tutup Gus Miftah.