Ditemani KH Idris Hamid, Gus Ipul sapa pedagang di Pasar Klakah
Merdeka.com - Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Rabu (14/2) berkunjung ke beberapa titik di Lumajang. Salah satunya mampir di Pasar Klakah. Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyapa satu persatu para pengunjung pasar.
"Saya Saifullah Yusuf. Atau biasa disapa Gus Ipul," katanya saat menyapa penjual tembakau bahan lintingan.
Sontak saja pedagang yang mengaku sudah 15 tahun mangkal di pasar tersebut langsung menjawab. "Sudah tahu, Gus. Saya sudah hafal muka Gus Ipul. Insyaallah saya akan pilih nanti pas Pilkada," kata Arsyad meyakinkan pilihannya.
Kegiatan di Lumajang kali ini sangat istimewa karena Gus Ipul ditemani salah seorang ulama yang disegani, KH Idris Hamid.
Mengunjungi Lumajang, sudah lama direncanakan. Gus Idris, sapaan Kiai Idris, meminta Gus Ipul memasukkan rencana ke Lumajang sebagai salah satu kunjungan kampanyenya. Di kabupaten ini, para santri Kiai Idris banyak berkiprah. Gus Idris menginginkan para santrinya berdiri di barisan ulama Jatim.
Begitu tiba di pasar, Gus Ipul langsung berinisiatif membawa beberapa alat peraga kampanye seperti stiker. Penyebaran APK biasanya sudah dilakukan sehari sebelum kampanye. Tapi hari itu, Gus Ipul turun dari mobil langsung menyambar stiker di mobil logistik.
"Saya ingin menyapa. Mengenalkan diri sendiri kepada para pemilih. Ada perasaan berbeda saat menyapa langsung dan berkenalan dengan para pengunjung dan penghuni pasar. Saya senang dan bangga saat saya mengenalkan diri ternyata mereka sudah tahu nama dan mengenal muka saya," kata Gus Ipul.
Gus Ipul di Pasar Klakah ©2018 Merdeka.com
Di pasar, Gus Ipul langsung masuk, bersalaman dan menyapa para pedagang serta pengunjung pasar. Terhadap beberapa orang yang usianya agak lanjut, Gus Ipul tampak memegang erat tangan mereka. Beberapa di antara pengunjung pasar dicium tangannya. Kebiasaan yang sejak kecil ia lakukan terhadap orang yang lebih tua.
Ketika masuk ke dalam pasar, Gus Ipul berhenti di depan penjahit tradisional. Dengan mesin jahit edisi kuno, Syafi'ie, lelaki berusia 67 tahun itu, mengayuh. Menginjak pedal yang sudah 27 tahun menemaninya. Dengan pekerjaannya ini, ia menghidupi semua anggota keluarganya.
Gus Ipul tampak berbahagia bisa bertemu lelaki ini. Yang dikunjungi merasa senang. Lalu berbicara banyak. Berbincang tentang beberapa hal tentang kehidupannya. Gus Ipul hanya mengangguk. Tersenyum. Mengiyakan. Lalu pamit undur diri. Menepuk bahu. Lalu meninggalkannya dengan menitip stiker.
"Saya mohon doa. Semoga niat untuk mengabdi kepada masyarakat Jawa Timur bersamaan dengan taufiq Allah," kata Gus Ipul ketika bertemu mekanik dan tukang vulkanisir.
"Siap, Gus. Sampeyan gubernur kami ke depan. Insyaaallah kami dukung, Gus. Insyaallah menang," kata mereka.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md mengungkapkan kisah dirinya dibuat terdiam oleh presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPutri dari presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini membagikan momen jajan di pinggiran jalan dengan gaya sederhananya.
Baca SelengkapnyaNama Wali Kota Depok dua periode, Mohammad Idris disebut-sebut masuk dalam bursa pencalonan Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud mengatakan, para pengacara itu banyak yang sudah daftar dari berbagai daerah untuk menangani sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 11 pasang yang hendak mengajukan diri, namun 9 orang dinyatakan belum memenuhi syarat.
Baca SelengkapnyaAkmal menegaskan bantuan logistik, kebutuhan makan dan air bersih menjadi hal prioritas, termasuk tenda
Baca SelengkapnyaPresiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah jenaka
Baca SelengkapnyaLaporan terhadap Cawapres Muhaimin Iskandar begitu cepat diproses oleh Bawaslu.
Baca SelengkapnyaIstri dan dan Gubernur Maluku terbang ke Jakarta untuk mengetahui kondisi terakhir suaminya setelah mendapatkan informasi OTT KPK.
Baca Selengkapnya