Direktur Indo Barometer Nilai Jokowi Lebih Sreg dengan Prabowo daripada SBY
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengamati gestur Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Qodari menilai, Jokowi terlihat lebih nyaman dan santai saat bertemu Prabowo Subianto dibanding SBY.
"Karena kalau kita cermati dinamika politik 2014 2019, sebetulnya Pak Jokowi dan Pak Prabowo itu menurut saya dekat, mereka saling mengunjungi loh, frekuensi pertemuan antara Pak Jokowi dak Pak Prabowo itu pasti lebih sering dari Pak SBY," kata Qodari saat diskusi 'dinamika politik jelang penyusunan kabinet' di Jakarta, Sabtu (12/10).
Menurutnya, peluang Gerindra masuk kabinet Jokowi sangat besar. Apalagi, selama ini dia melihat bahwa oposisi sesungguhnya adalah Demokrat, bukan Gerindra.
"Selama masa Jokowi jadi presiden, oposisi yang sesungguhnya menurut saya adalah Demokrat bukan partai Gerindra," ucapnya.
Qodari teringat pertemuan Jokowi dan Prabowo pada tahun 2015 di Istana Bogor. Menurutnya, di situ Jokowi membutuhkan dukungan dari Prabowo terkait masalah politik nasional.
Dalam pertemuan 2015 silam itu, Prabowo dan Jokowi membahas soal pencak silat dan seputar pencalonan Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri.
"Bahkan ketika mohon maaf, ketika Pak Jokowi agak beda pendapat atau beda dukungan dengan PDIP, beliau meminjam dukungan itu dari Pak Prabowo dan mereka ketemu di Istana Bogor, dan Pak Prabowo menyerahkan atau memberikan senjata keris kepada Pak Jokowi," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca Selengkapnya