Merdeka.com - Usai diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (21/4) lalu, salah satu tembok pagar akses dari lantai bongkar muat barang menuju lantai semi basement di Pasar Klewer, ambrol. Sebuah troli pengangkut barang yang bermuatan 100 kilogram (Kg) menjadi penyebabnya.

"Jadi pas kejadiannya Senin (24/4) siang kemarin. Ada seorang yang mendorong troli yang bermuatan 100 kilogram dari lantai bongkar muat barang yang mau turun ke lantai semi basement. Karena turunannya agak curam, kemiringan sekitar 25 derajat dan jaraknya 6 meter, pengguna troli tidak kuat menahan lajunya. Akhirnya terlepas dan menghantam bagian pinggir pagar. Yang ambrol hanya 0,5 meter, tinggi 1 meter," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo, kepada merdeka.com, Selasa (25/4).

Menurut Subagiyo, bagian tembok yang ambrol terletak di pintu masuk sebelah selatan. Tempat tersebut merupakan akses jalan yang digunakan untuk bongkar pasang muatan untuk dibawa ke kios-kios pedagang.

"Hari ini sudah diperbaiki, sore nanti sudah selesai. Yang rusak cuma 0,5 meter, dan kita perkuat. Sebelumnya juga ada tulangnnya, tapi karena bebannya terlalu berat ya pasti kalah. Untung saat kejadian tidak ada orang di sana," jelas Subagiyo.

Ia mengatakan, tidak ada yang salah pada konstruksi bangunan pagar. Pemeliharaan kerusakan juga masih menjadi tanggung jawab kontraktor PT Adhi Karya. Ia juga meminta para pedagang agar lebih berhati-hati saat membawa troli.

"Muatannya normalnya itu 50 Kg, ini malah 100 Kg. Jelas enggak kuat kalau turun," katanya.

Pejabat humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Kusbani mengatakan, akan segera membahas peristiwa tersebut. Pihaknya segera mengumpulkan para pedagang, pekerja troli, maupun pemerintah.

"Yang penting kita kumpulkan dulu dan akan kita lakukan evaluasi. Bisa saja nanti muatan troli dibatasi, agar tidak membahayakan," kata Kusbani.