Beri Rp 2.000, kakek Yahya cabuli tetangga sejak SD hingga SMP
Merdeka.com - Kasus pencabulan kembali terjadi di Kabupaten Minahasa Utara. Kali ini korbannya berinisial MR (12), warga salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Wori, Sulawesi Utara.
Siswi SMP ini menjadi korban pencabulan tetangganya sendiri berinisial YS alias Yahya (54). Peristiwa itu terjadi sejak bulan November 2016 silam, sampai Juli 2017 lalu, namun baru terkuak Rabu (27/9) sore tadi. Kasus ini pun dilaporkan orangtua korban ke Mapolresta Manado.
Pengakuan korban di kantor polisi, perbuatan bejat pelaku berawal pada bulan November 2016 silam. Saat itu korban diajak pelaku untuk pergi ke rumah pelaku. Sesampainya di rumah, pelaku menyuruh korban membeli pulsa sambil memberikan uang tip sebesar dua ribu rupiah.
Saat korban kembali ke rumah pelaku, ternyata YS yang berprofesi sebagai petani itu sudah merencanakan niat jahat. Ia memanggil korban masuk ke dalam kamarnya, dan menyuruh korban untuk membuka bajunya.
Awalnya, korban yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar menolak. Namun karena dipaksa dan sudah diberikan uang dua ribu rupiah, korban terpaksa membuka pakaiannya. Setelah itu, pelaku mencabuli korban.
Juni 2017 lalu, pelaku kembali memanggil korban dan melakukan hal yang sama. Terakhir, pelaku mencabuli korban pada bulan Juli 2017 lalu. Perbuatan amoral lelaki paruh baya tersebut nanti terkuak pada Rabu (27/9) sore saat korban sedang mandi.
Diam-diam pelaku mengintip korban dan tepergok oleh istrinya sendiri mengakibatkan adu mulut di antara keduanya. Kejadian tersebut sampai ke telinga orangtua korban dan langsung menginterogasi anaknya.
Dengan polos korban yang saat ini duduk di bangku SMP mengaku kalau sudah lama dijadikan budak seks oleh pelaku. Tidak terima dengan perbuatan tetangga mereka, orangtua korban melaporkan peristiwa tersebut ke pemerintah desa. Selanjutnya pelaku diamankan dan diserahkan ke polisi.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi, membenarkan adanya laporan dan penangkapan tersebut. "Korban sudah di visum, dan sementara dalam pemeriksaan unit PPA, sedangkan pelaku sudah dijebloskan ke dalam sel tahanan untuk proses lanjut," tegas Sahelangi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca Selengkapnya