Merdeka.com - Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumla mengatakan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono masih meminjam mobil dinas kepresidenan Mercedes Benz S-600. Rencana SBY segera mengembalikan mobil tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukriyanto menilai sudah menjadi kewajiban negara memberikan fasilitas seperti mobil dan rumah bagi mantan presiden dan wakil presiden. Dia pun meminta pihak Istana tak membuat polemik soal mobil tersebut.

Menurut Didik, ketentuan itu diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Menurutnya, pasal 8 dalam undang-undang itu sangat jelas dan clear sehingga tidak perlu diperdebatkan.

"Sebagai generasi bangsa saya sangat prihatin apabila ada pihak-pihak tertentu yang memang sengaja ingin mendeligitimasi dengan membangun persepsi yang sesat," tegasnya kepada merdeka.com, Selasa (21/3).

Didik mengatakan amanah undang-undang harus dilakukan oleh negara dan menjadi kewajiban negara. Dia menilai tidak bijak apabila ada upaya personifikasi dengan basis subyektifitas dalam menjalankan amanah undang-undang.

"Kalau butuh kan ambil saja tak perlu dipolemikan jadi isu, tidak bijaksana," katanya.

Didik berharap pemerintah dalam hal ini Sekretariat Negara harus menjelaskan secara utuh dan mengedukasi rakyat dengan basis informasi yang terukur dengan landasan hukum yang ada. "Bangsa yang besar adalah yang bisa menghargai jasa para pemimpin dan pahlawannya," tandasnya.

Seperti diketahui, mobil yang dipakai Jokowi memang bukan baru melainkan bekas Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat ini, mobil Kepresidenan Mercy S600 Guard ada delapan, namun satu masih dipinjamkan ke SBY.

"Dipinjamkan sejak 2014 lalu," kata Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumla kepada merdeka.com, Selasa (21/3).

Darmansjah mengatakan setiap mantan presiden dan wakil presiden diberikan bantuan berupa rumah, mobil plus sopir, asuransi kesehatan dan pengawal. "Beliau (SBY) rencananya mau mengembalikan mobil itu," katanya.