Demo Berujung Kericuhan di Bandung, 7 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Polisi

Merdeka.com - Ditreskrimum Polda Jabar menetapkan tujuh tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan anggota polisi saat demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di Kota Bandung. Dari jumlah tersangka yang ada, tiga orang yang ditahan.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Erdi A Chaniago mengatakan dugaan penganiayaan itu terjadi pada 8 Oktober saat aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate dan Gedung DPRD Jawa Barat berujung kericuhan.

Semua bermula saat salah satu anggota polisi mengejar orang-orang yang diduga terlibat kericuhan. Saat berada di Jalan Sultan Agung, Kota Bandung, ada satu polisi yang dianiaya hingga mendapatkan luka di bagian kepala akibat benturan sekop. Tempat tersebut merupakan posko relawan untuk mendukung logistik dan kesehatan pengunjuk rasa.

"Di situ anggota kami dilakukan penyekapan oleh mereka dan dilakukan penganiayaan. (Motifnya) mungkin karena kesal dan segala macam tapi faktanya ketika anggota mau keluar, itu pintunya ditutup dilakukan penganiayaan," kata Erdi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (12/10).

Polda Jabar beserta Polrestabes Bandung menangkap 75 orang yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut. Hasil pengembangan penyelidikan, pihaknya menetapkan tujuh tersangka.

Dari jumlah itu, tiga tersangka ditahan di Polda Jabar, satu tersangka sudah ditahan di Polres Karawang. "Ada beberapa tersangka yang tidak ditahan, empat orang statusnya tetap tersangka," jelas dia.

"Nah, pelaku yang kita tahan ini adalah yang melakukan tiga orang yang melakukan penganiayaan ini. Nah kita kenakan pasal 170 dan 351 ancamannya lebih dari 5 tahun. Pelaku yang kita tahan ini satu orang buruh kemudian dua orang swasta ya. Mereka berinisial DR, DH, dan CH. Jadi, pelaku teridentifikasi pekerjaannya satu buruh dan dua swasta," pungkasnya.