Demi Layani Warga, Helmi Hasan Prioritaskan Pembangunan RSUD Dibanding Balai Kota
Merdeka.com - Rumah Sakit Kota Bengkulu dibangun atas gagasan Helmi Hasan pada 2013 lalu. Awalnya RSUD Kota Bengkulu akan memanfaatkan gedung lama DPRD Kota Bengkulu yang lokasinya berdampingan dengan kantor wali kota.
Sebelum dibangunnya RSUD Kota Bengkulu, Helmi Hasan selaku Wali kota merasa prihatin terhadap kondisi kesehatan masyarakat di Kota Bengkulu. Di mana seringkali pasien yang dirawat di rumah sakit M Yunus harus di rujuk ke Jakarta, sebab fasilitas kesehatan yang belum memadai di Kota Bengkulu.
Sejarah RSUD Kota Bengkulu diukir melalui kisah inspiratif Yani. Dia adalah warga masyarakat Kota Bengkulu yang sedang berjuang melawan penyakit Human Papillomavirus (HPV).
Yani adalah anak yatim yang menumpang di rumah orang lain bersama ibu dan anaknya di Kelurahan Bentiring karena tidak memiliki tempat tinggal. Keseharian Yani yang berjualan sayur dan mengumpulkan barang bekas kerapkali tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
RSUD Kota Bengkulu ©2020 Merdeka.comSakit yang diderita Yani sering menuai iba dari warga setempat. Sebab dari alat vital nya mengeluarkan darah dan nanah. Menanggapi hal ini, Helmi Hasan meminta agar diizinkan untuk membawa Yani ke Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu.
Singkat cerita, melihat kondisi kesehatan Yani yang belum ada perkembangan pasca dirawat, Helmi Hasan melakukan rujukan ke rumah sakit di Jakarta. Hal ini ditempuh demi kesembuhan Yani.
Setelah rujukan, Yani menjalani perawatan di rumah sakit di Jakarta selama tiga bulan dengan menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Usaha yang dilakukan Wali Kota Helmi Hasan pun berbuah kesembuhan bagi Yani.
Berkaca dari kisah Yani, Helmi Hasan kemudian mendorong agar Pemerintah Kota Bengkulu (Pemkot) memiliki rumah sakit sendiri. Sebab tidak ada di negara manapun di dunia, tempat Ibu Negara pertamanya lahir, tidak ada rumah sakit di tempat tersebut. Karenanya untuk menjaga semangat Fatmawati Soekarno, Ibu Negara pertama, RSUD Kota dibangun.
Pembangunan RSUD Kota Bengkulu dilakukan di lahan yang sebelumnya merupakan kompleks perkantoran Pemerintah Kota Bengkulu yang bertempat di Jalan Basuki Rahmat No 1, Kota Bengkulu.
Ini dilakukan karena menurut Helmi Hasan kompleks perkantoran Pemkot Bengkulu dengan bangunan nya yang sudah ada sangat tepat untuk dijadikan rumah sakit.
Wali Kota Helmi Hasan Menjenguk Pasien Covid-19 yang sembuh©2020 Merdeka.comRumah sakit milik Pemkot Bengkulu berupa RSU, dikelola oleh Pemda Kota Bengkulu dan tergolong ke dalam Rumah Sakit Kelas D. Rumah sakit ini telah terdaftar sejak 25/03/2013 dengan Nomor Surat izin No 28 Tahun 2015 dan Tanggal Surat izin 03/03/2015 dari Wali kota Bengkulu dengan Sifat Tetap dan berlaku sampai 5 Tahun.
Dua tahun berjalan, rumah sakit mulai membutuhkan perluasan agar bisa memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Kala itu bangunan Kantor Satpol PP lama yang berdiri di sebelah kiri rumah sakit di ratakan dan dibangun ulang menjadi bagian dari rumah sakit.
Begitu juga dengan sebagian bangunan dari bagian belakang kantor wali kota yang berada di sebelah kanan dari rumah sakit. Bangunannya dimanfaatkan sebagai ruangan VIP dari RS Kota Bengkulu.
Sedangkan kantor Wali Kota yang baru akan di bangun di daerah Bentiring. Lokasi itu memang sudah dirancang untuk pusat perkantoran Pemerintah Kota Bengkulu (Pemkot) yang ditargetkan tuntas dalam dua tahun anggaran. Selain kantor Wali kota, kantor DPRD Kota dan Dinas Pekerjaan Umum PU Kota Bengkulu juga dipindahkan ke Bentiring.
Wali Kota Helmi HAsan Meraih Penghargaan dari Kemendagri ©2020 Merdeka.comPada April 2017 Wali Kota Helmi Hasan resmi menempati kantor baru yang berada di kawasan perkantoran Kelurahan Bentiring, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Wali kota Helmi Hasan akan tetap menempati kantor Pemerintah Kota yang baru walaupun pembangunan belum rampung sepenuhnya.
"Pembangunan memang belum sempurna karena beberapa pertimbangan. Jadi kita tekadkan pindah, yakni agar pembangunan rumah sakit tidak terhambat," kata Helmi Hasan ketika menggelar konferensi pers di ruang kerjanya yang baru April 2017 lalu.
"Bagi saya pembangunan RSUD Kota lebih mendesak dan prioritas utama, dengan harapan, masyarakat mendapatkan pelayanan medis dengan tempat yang maksimal," lanjut Helmi.
Belum rampungnya pembangunan Kantor Balai Kota Bengkulu pada April 2017 dikarenakan Wali kota terpilih 2018-2023 Helmi Hasan SE dan Dedy Wahyudi lebih memprioritaskan infrastruktur atau kebutuhan dasar masyarakat terlebih dahulu. Duet Helmi dan Dedy lebih memprioritaskan kebutuhan dasar masyarakat dahulu untuk anggaran 2020.
Dinas Pekerjaan Umum PU Kota Bengkulu akan membangun akses jalan terlebih dahulu di sekitar lahan yang akan dibangun gedung balai kota tersebut. Agar ketika dana sudah siap tinggal dibangun fisik kantornya.
Tak selesai dalam pembangunan fisik, Pemkot Bengkulu juga terus melakukan meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Bengkulu. Upgrading pun dilakukan terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu.
Beberapa pembaharuan RSUD Kota Bengkulu saat ini adalah adanya penambahan ruangan, dokter dan lain sebagainya hingga mengubah nama menjadi Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD).
RSUD Kota Bengkulu Berubah Nama Jadi Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) ©2020 Merdeka.comSemua perubahan yang ada di RSUD Kota Bengkulu semata-mata adalah upaya Pemkot untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Tanpa dukungan semua pihak maka RSHD tidak akan maju seperti ini. Maka dengan adanya Launching RSHD, harapannya bisa menjadi rumah sakit besar di Kota Bengkulu," kata Wakil Wali kota Dedy Wahyudi saat peresmian perubahan nama RSUD menjadi RSHD, akhir tahun 2018 lalu.
Di samping itu, dengan adanya pembaharuan logo dan nama RSHD serta program lainnya diharapkan bisa memacu pelayanan rumah sakit untuk terus maju dan berkembang dalam melayani warga.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan rumah sakit ini juga dimanfaatkan sebagai fasilitas tanggap darurat, tanggap bencana alam dan tanggap pandemi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana membangun rumah susun baru (rusun) bagi warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ledakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaKeberadaan rumah sakit-rumah sakit tersebut akan bermanfaat bagi negara dan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca Selengkapnya