Pengecekan Gedung RSUD Sumedang Belum Rampung Usai Gempa, Ratusan Pasien Ditempatkan di Tenda Darurat
Pengecekan diperlukan untuk memastikn gedung masih laik huni atau tidak.
Pengecekan diperlukan untuk memastikn gedung masih laik huni atau tidak.
Ratusan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang masih ditempatkan di tenda darurat, Senin (1/1).
Pemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Kurang lebih 10 tenda darurat didirikan di kawasan rumah sakit, Jalan Palasari. Tenda darurat di halaman depan diisi oleh 108 pasien. Sedangkan tenda di halaman belakang, berisi 45 orang pasien.
Para pasien belum bisa kembali ke dalam rumah sakit karena proses pemeriksaan kelaikan gedung pascagempa masih dilakukan.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meninjau ke lokasi terdampak.
Kebijakan memindahkan pasien ke tenda darurat adalah upaya memastikan keselamatan.
"Yang utama adalah keselamatan dan ketenangan pasien. Jadi dipindahkan dulu ke tempat yang aman, memang masih ada pasien di dalam tapi itu berada di bangunan yang aman," ujar Bey.
Kata Bey menambahkan.
Bey mengatakan Sumedang diguncang lima kali gempa. Pertama kali tercatat pada pukul 14.35 WIB, lalu 15.35 WIB dan 20.34 WIB. Gempa yang ketiga berkekuatan paling besar yakni magnitudo 4,8.
Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 23.00 WIB dan 03.45 WIB pada Senin dini hari. Guncangan gempa susulan itu berasa di kekuatan magnitudo 2.
"Sebetulnya kemarin terjadi 5 kali gempa di Sumedang, namun setelah gempa yang ketiga kekuatannya semakin rendah yaitu sekitar 2 magnitudo, tentunya kita berharap tidak terjadi lagi gempa susulan," kata dia.
Gempa yang terjadi berdampak pada 138 rumah mengalami rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 warga mengungsi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun 11 orang mengalami luka ringan, 2 orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung.
@merdeka.com
Setelah meninjau kondisi di RSUD Sumedang, ia melanjutkan peninjauan di kawasan permukimam warga yang terdampak gempa cukup parah, tepatnya di Perum Babakan Hurip Kelurahan Kotakaler Kecamatan Sumedang Utara.
Bey memastikan kondisi warga aman dan terpenuhi segala kebutuhan logistikanya dengan menyerahkan bantuan secara simbolis berupa dana kebencanaan, makanan dan obat-obatan kepada Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman.
"Kami akan terus memantau dan berharap masyarakat mematuhi petunjuk petugas di lapangan," ujar Bey.
Tiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.
Baca SelengkapnyaMeski belum memiliki poli kejiwaan namun untuk penanganan awal masih dapat dilakukan di RSUD Kota Serang.
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaDua Rumah Sakit di Sumedang Terdampak Gempa, Ratusan Pasien Dievakuasi
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaSebanyak 331 pasien dari RSUD Sumedang, terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD, dievakuasi ke halaman gedung dan lima tenda darurat.
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca Selengkapnya