Dedi Mulyadi: Politik itu bangun interaksi sosial dengan masyarakat
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan selama ini politik dipahami sebagai cara meraih kekuasaan. Namun, katanya, itu tidak sepenuhnya benar.
"Politik itu membangun interaksi sosial pemimpin dengan masyarakat. Selama ini saya ada di jalan itu," kata Dedi, Senin (4/6).
Metode kampanye yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi selama 20 tahun terakhir menjadi politisi memang terbilang unik. Diakuinya, tidak pernah satu kali pun terlontar ajakan untuk memilih dirinya selama masa kampanye. Dia hanya menunjukkan akhlak dan karakter yang seharusnya dimiliki pemimpin.
"Saya gempungan (berkumpul) saja dengan masyarakat. Itu kan kebudayaan, ada interaksi yang terbangun. Sehingga, perjalanan ini bukan beban bagi saya, ini pengabdian untuk rakyat," ucapnya.
Alih-alih menggunakan atribut sebagai media sosialisasi, Dedi Mulyadi memilih media lain. Seni, sastra dan instrumen kebudayaan menjadi media kampanye pria dengan iket Sunda itu selama ini.
"Karena itu, konklusi yang didapat oleh rakyat bukan pesan politik. Tetapi pesan kebudayaan, pesan kemanusiaan. Saya kira itu jauh lebih holistik dibanding politik yang terlalu sektoral," katanya.
Menurut Dedi, pesan kebudayaan merupakan ruh ideologi kebangsaan yakni Pancasila. Sebagaimana diketahui, ideologi Negara Indonesia itu lahir dari proses kontemplatif pemahaman terhadap karakter kebangsaan.
"Proses ini berwatak ideologi bukan pragmatisme politik. Ideologi kita apa? Pancasila, ok kita berpijak pada ideologi itu. Sehingga, tidak ada ruang di Nusantara ini yang tidak ada nilai Pancasila. Orientasi kita keadilan sosial," katanya.
Seorang peneliti asal Autralian National University, Eve Warburton menjadikan pemikiran mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai objek penelitian. Secara khusus, wanita berambut pendek itu terbang dari Australia menuju Indonesia, tepatnya Purwakarta. Dia bermaksud menggali pemikiran tentang politik kebudayaan dari Calon Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaApa Itu Politik Identitas? Berikut Penjelasan dan Contohnya
Politik identitas merujuk pada fenomena di mana individu atau kelompok mengidentifikasi diri mereka berdasarkan karakteristik tertentu.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjalanan Hidup De Gadjah: Tak Punya Cita-cita Terjun ke Dunia Politik, Kini Pimpin Gerindra Bali
Di jajaran Ketua-ketua partai politik di Bali, Made Muliawan Arya bisa disebut sebagai yang paling muda usianya.
Baca SelengkapnyaBeda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaMahfud: Apapun Hasil dari Pilpres, Saya Terus Berjuang Untuk Demokrasi Indonesia
"Apapun hasil dari pilpres, saya akan terus berjuang untuk demokrasi dan keadilan," kata Mahfud
Baca SelengkapnyaIntervensi adalah Istilah dalam Politik, Begini Penjelasan Lengkapnya
Intervensi ini bisa dikatakan sebagai campur tangan negara diktator dalam urusan negara lain.
Baca SelengkapnyaAnies Minta Anak Muda Tak Apatis Politik, Cerita Dukung Bima Arya-Ridwan Kamil
Terjadi fenomena orang tidak bermasalah, justru dipermasalahkan saat terjun ke dunia politik.
Baca SelengkapnyaContoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi
Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.
Baca Selengkapnya