Daging hingga Usus Ayam di Pasar Anyar Tangerang Mengandung Formalin
Merdeka.com - Peredaran makanan mengandung zat berbahaya di Pasar Anyar Tangerang, kembali terkuak. Berbagai jenis bahan makanan terkontaminasi bahan berbahaya seperti formalin, boraks dan rodhamin B.
Kepala Bidang Keanekaragaman Konsumsi dan Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Eny Nurhaeni menyebutkan, dari 62 sampel produk yang diuji pada hari ini, 14 di antaranya posistif formalin.
"Khusus produk sayur dan buah, dari 20 sampel yang diuji 4 sampel di antaranya positif mengandung pestisida, kandungan lain seperti boraks, formalin dan rhodamin B pada produk olahan pangan lain juga kami dapati," kata dia, Selasa (14/5).
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Mengapa formalin dan rhodamin berbahaya? 'Kita cek mengandung formalin dan pewarna berbahaya bila dikonsumsi terus menerus dalam waktu lama. Bisa memicu sel ganas, kanker,' kata Pengawasan Pemeriksaan Balai BPOM di Semarang, Woro Puji Hastuti seusai pemeriksaan sampe makanan Takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
-
Apa saja jenis pewarna makanan sintetis yang berbahaya? Blue 1: Pewarna ini sering digunakan dalam minuman, permen, dan produk roti. Beberapa penelitian menunjukkan adanya potensi risiko kanker yang kecil dan kemungkinan pengaruh negatif terhadap neuron.
-
Apa bahaya konsumsi tahu formalin? Dalam konsentrasi yang tinggi, formalin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Formalin dapat menyebabkan iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, dan gangguan pada sistem pencernaan. Dalam jangka panjang, akumulasi formalin dalam tubuh dapat mengakibatkan efek kronik seperti gangguan pada hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, serta masalah menstruasi pada wanita. Bahkan, konsumsi makanan yang mengandung formalin diduga dapat meningkatkan risiko kanker.
-
Apa saja zat kimia berbahaya di makanan gosong? Dua senyawa utama yang sering dikaitkan dengan makanan gosong adalah: Akrilamida: Senyawa ini terbentuk dari reaksi antara gula dan asam amino pada makanan bertepung, seperti kentang dan biji-bijian, ketika dimasak pada suhu tinggi. Akrilamida telah diidentifikasi oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai zat yang mungkin bersifat karsinogenik pada manusia. Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH): Senyawa ini terbentuk ketika daging, seperti sapi, ayam, atau kambing, dimasak pada suhu tinggi. HCA terbentuk dari reaksi antara asam amino, glukosa, dan kreatin dalam daging, sementara PAH terbentuk ketika lemak dari daging terkena api langsung.
-
Apa saja makanan yang mengandung agen karsinogenik? Wiji juga menekankan untuk menghindari konsumsi agen karsinogenik, seperti alkohol, ikan asin, makanan mengandung aflatoksin, makanan berpengawet tinggi, dan makanan berkalori tinggi.
Dia melanjutkan, dalam uji pangan tersebut, dari 18 sampel olahan pangan, satu di antaranya mengandung formalin pada sampel usus dan daging ayam, 1 sampel mengandung boraks dan 1 sampel mengandung rodhamin B.
"Sementara untuk produk hasil perikanan tidak kami temukan, dari 19 sampel yang kami periksa. Selanjutnya, seluruh bahan pangan berbahaya yang diuji saat ini, disimpan di lemari pendingin laboratorium PD Pasar dan DKP untuk dijadikan sebagai barang bukti," tegas dia.
Dia mengaku, untuk pedagang nakal yang mengedarkan produk pangan berbahaya di Kota Tangerang, akan dilakukan pembinaan. Sementara pedagang bandel yang masih mengedarkan panganan berbahaya akan diserahkan ke Satpol PP dan Polres Metro Tangerang Kota untuk diproses hukum.
Sebelumnya, peredaran bahan makanan berformalin berupa usus ayam juga ditemukan oleh Balai POM saat melakukan operasi pasar bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Wakil Walikota Tangerang di Pasar Anyar Sabtu (11/5).
Tommy, salah seorang pedagang mengaku tidak mengetahui jika barang yang dijualnya mengandung bahan berbahaya.
"Saya dapat barangnya dari daerah Karang Tengah. Saya tidak tahu kalau ini ada bahan berbahayanya, ya saya pasrah kalau sudah begini. Pastinya rugi," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaAdapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.
Baca SelengkapnyaPerlu ketelitian yang tinggi saat akan membeli bahan makan terutama yang berbahan dasar segar seperti ayam, ikan, tahu dan beberapa bahan lain.
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaKonsumsi sejumlah makanan yang mengandung formalin terutama yang terkandung pada tahu dan bakso bisa sebabkan masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaTahu merupakan makanan sehat yang sering disalahgunakan dengan mencampur zat kimia berbahaya demi mendapatkan keuntungan semata. Perlu waspada saat membelinya
Baca SelengkapnyaHasil pengecekan laboratorium itu, seluruh sampel makanan-minuman dalam kondisi layak konsumsi.
Baca SelengkapnyaMie tersebut dijual dengan harga Rp22 ribu per kilogram. Saat ini jumlah karyawannya ada lima orang.
Baca SelengkapnyaStandar keamanan pangan segar perlu diterapkan oleh para pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan menunjukkan sate daging, gulai daging dan krengsengan daging positif bakteri Salmonella sp.
Baca SelengkapnyaHasil temuan di lapangan bahwa sejumlah harga pangan terpantau dalam kondisi aman.
Baca SelengkapnyaUntuk mengurangi risiko kandungan formalin yang berbahaya dalam ikan, cukup memanfaatkan satu jenis bahan saja. Mari cari tahu langkah-langkahnya..
Baca Selengkapnya