Cuma takut neraka, Jubir FPI Munarman tak gentar dipolisikan
Merdeka.com - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengaku sama sekali tidak takut jika dirinya dilaporkan Thamrin Amal Tomagola ke polisi atas insiden penyiraman teh ke wajah sosiolog Universitas Indonesia (UI) itu. Munarman menegaskan dia cuma takut dengan api neraka.
"Kenapa takut? Saya takut masuk neraka, saya tidak takut masuk penjara," tegas Munarman saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/6).
Munarman mengaku sama sekali tidak menyesal telah menyiram Thamrin. Menurut dia, siraman pantas didapat Thamrin yang kerap memotong pembicaraannya.
"Orang lagi ngomong juga ditunjuk-tunjuk, nggak sopan," tegas mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini.
Dengan santai, Munarman pun berkelakar dia tidak menyiram Thamrin, tapi hanya 'ngasih minum.'
"Saya lihat dia (Thamrin) pagi-pagi belum minum teh, haus, ya kita kasih minum. Karena jauh, ya jadinya begitu," kata Munarman santai.
\r\n\r\n (mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firli akan kembali diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pekan depan.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN dipastikan membawa dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke jalur hukum.
Baca SelengkapnyaSudirman Said, mengatakan timnas AMIN tengah bekerja menyiapkan hal teknis untuk mengajukan perkara dugaan kecurangan Pemilu ke MK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Firli Bahuri kini sudah menjadi tersangka kasus dugaan pemerasan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua KPK, Firli Bahuri akan kembali diperiksa sebagai tersangka pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Jumat (19/1).
Baca SelengkapnyaFirli diperiksa tambahan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDia meminta MK untuk tidak takut mengabulkan permohonan timnas AMIN.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Indra dibenarkan Tim Hukum Timnas AMIN Aziz Yanuar.
Baca SelengkapnyaSementara terkait potensi gejolak akibat hak angket, kata Sudirman, hal itu tidak bisa dikaitkan.
Baca Selengkapnya