Cerita Syeih Abdul Latif Baltou Pengelola Dana Wakaf Baitul Asyi
Merdeka.com - Pengelola wakaf Baitul Asyi, Syeikh Abdul Latif Baltou membagikan langsung harta dana wakaf Habib Bugak Asyi atau wakaf Baitul Asyi kepada jemaah calon haji asal Aceh pada Selasa 21 Juni 2022. Jemaah calon haji dari Aceh mulai mendapat dana wakaf Baitul Asyi sebesar 1.500 Riyal atau setara Rp6 juta.
Syeikh Abdul Latif Baltou menerangkan, sudah 15 tahun diamanahkan oleh Mahkamah Kerajaan Arab Saudi sebagai nazir wakaf.
"Saya tidak tahu persis soal riwayat hidup Habib Bugak akan tetapi beliau berdoa agar Habib Bugak mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Habib Bugak ini dulunya datang ke Aceh kemudian mewakafkan sebuah rumah kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang Aceh dan dikembangkan oleh para nazir hingga hari ini," kata dia di Hotel Shoqreyah, Raudah, Makkah.
Syeikh Abdul mengatakan, dana wakaf ini mulai dibagikan sekitar 14 tahun lalu kepada jamaah haji yang berasal dari Aceh dengan jumlah sekitar 70 juta riyal. "Atau dikonversikan ke rupiah ini jumlahnya menjadi ratusan miliaran," kata dia.
Dia menuturkan, walaupun sudah mengurus harta wakaf ini sejak 15 tahun yang lalu, Syeh Abdul menyatakan tidak tahu persis bagaimana pembagian harta wakaf itu sebelumnya.
"Tetapi ketika saya masuk tidak melihat ada banyak harta wakaf yang ditemukan di sini. Tetapi beliau mengembangkan harta wakaf ini dan menghasilkan lalu dibagikan kepada jamaah-jamaah haji dari Aceh," kata dia.
Syeih Abdul mengatakan, dia pergi ke Aceh untuk mengurus harta wakaf ini setelah menerima amanah dari Mahkamah Kerajaan Arab Saudi. Sesampainya di sana, bertemu dengan Menteri agama saat itu Maftuh Basyuni. Kemudian, ada kesepakatan untuk membagikan uang kepada jemaah haji Aceh sebagai ganti dari biaya tempat tinggal jemaah haji Aceh di Makkah dan Madinah.
Lalu sampai kapan kapan dana wakaf Habib Bugak ini akan dibagikan? "Insyaallah sampai hari kiamat nanti akan dibagikan," kata Syeikh Abdul.
Sumber: Mevi Linawati/Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ulama pemimpin faham Tarekat Naqsyabandiah di Padang ini pencetus pemikiran ikhtilaf di internal umat, namun bersatu di eksternal umat untuk melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaTawasul mengacu pada tindakan mencari syafaat atau memohon kepada Allah melalui perantaraan orang yang saleh.
Baca SelengkapnyaMbah Kalap pernah identik dengan Sungai Jagir di Surabaya. Ia penyelam handal untuk menyelamatkan banyak nyawa di tahun 1970-1980 silam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak bisa menyembunyikan kebahagiaan, ia pun mengunjungi makam ibunda ingin 'pamer' menunjukkan piala yang ia peroleh.
Baca Selengkapnya'Raksasa' Pertama di Dunia Ternyata Firaun Mesir, Sosoknya Tinggi Menjulang
Baca SelengkapnyaKaum Tsamud adalah suatu masyarakat yang hidup setelah kaum Ad, yang juga disebutkan dalam Al-Qur'an.
Baca SelengkapnyaPengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaKiai Maimoen Zubair alias Mbah Moen menuturkan barang siapa ingin enteng jodoh, maka berziarahlah ke makam Nyai Hamdanah.
Baca Selengkapnya